Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depok Pilih Hati-hati Putuskan Belajar Tatap Muka di Sekolah

Kompas.com - 22/03/2021, 19:51 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kota Depok, Jawa Barat masih berhati-hati dalam memutuskan pembukaan kembali sekolah/pembelajaran tatap muka.

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, menyebutkan bahwa pembelajaran jarak jauh tetap akan digelar hingga akhir semester pada Juni 2021.

Setelahnya, satgas dan pihak terkait akan melakukan evaluasi pembukaan sekolah tatap muka berdasarkan zonasi risiko Kota Depok secara makro, bukan zonasi risiko RT.

"Belum bisa. Karena setiap waktu kan pertambahan Covid-19 sangat dinamis. Bisa saat ini mulai melanda tapi tiba-tiba, mudah-mudahan tidak terjadi, menanjak lagi," kata Dadang kepada wartawan, Senin (22/3/2021).

"Mudah-mudahan saja di bulan-bulan ini, April dan Mei, kondisi membaik," tambahnya.

Baca juga: Ibu Menyusui Boleh Divaksinasi Covid-19

Dadang mengatakan, jumlah RT zona hijau tidak dapat dijadikan parameter untuk memutuskan pembukaan sekolah tatap muka.

Masih ada banyak indikator kesehatan masyarakat dan epidemiologi yang lebih representatif terhadap situasi pandemi, seperti positivity rate (jumlah temuan kasus Covid-19 berbanding jumlah tes).

Positivity rate Depok saat ini masih di atas 30 persen, jauh di atas ambang batas aman 5 persen dari WHO.

"Yang menjadi keyakinan untuk PJJ dan sekolah offline adalah zona risiko daerah dengan 14 indikator kesehatan masyarakat (berdasarkan Satgas Covid-19 RI)," ujar Dadang.

Sejauh ini, Depok masih belum mencapai zona kuning/wilayah risiko rendah penularan Covid-19, melainkan masih oranye dan merah.

Baca juga: F-PSI: Formula E Bisa Jadi Warisan Utang Anies ke Pemerintahan Selanjutnya

Namun itu dengan catatan bahwa selama tiga pekan terakhir, zonasi risiko daerah itu tidak dirilis Satgas Covid-19 RI.

"Kalau untuk (zonasi RT) PPKM mikro itu hanya untuk melihat skala intervensi di tingkat RT dengan parameter berbeda," tutup Dadang.

Sebelumnya, Kota Bekasi hari ini mulai membuka sekolah tatap muka. Total, ada 88 SD negeri dan swasta serta 22 SMP negeri yang dinyatakan siap menggelar pembelajaran tatap muka.

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Bekasi, Sajekti Rubiyah, melalui keterangan resmi, menyampaikan bahwa sekolah tatap muka diperbolehkan buka bila berlokasi di zona hijau dan kuning.

Lokasi zona hijau diindikasikan dengan nihil kasus konfirmasi positif Covid-19.

Sementara itu, zona kuning diindikasikan dengan 1-5 kasus Covid-19 dalam radius sekurang-kurangnya 1 kilometer terdekat, dari rumah tinggal warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Tidak ada pemaksaan kepada satuan pendidikan untuk menyelenggarakan ATHB-SP," kata Sajekti.

"Namun, sebaliknya, bila ada satuan pendidikan siap untuk menyelenggarakan ATHB-SP, maka satuan pendidikan dapat mengajukan permohonan kepada Dinas Pendidikan Kota Bekasi dan/atau Kantor Kementerian Agama Kota Bekasi sesuai dengan kewenangannya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com