Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Bank DNA, Polres Tangsel Kesulitan Identifikasi Potongan Kaki di Perumahan Japos

Kompas.com - 04/04/2021, 13:32 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polisi kesulitan mengidentifikasi potongan kaki kanan yang ditemukan tergeletak di Perumahan Japos Graha Asri, Tangerang Selatan.

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin menjelaskan, pihaknya belum berhasil mendapatkan identitas pemilik potongan tubuh tersebut.

Hal tersebut dikarenakan pihaknya belum bisa melakukan pemeriksaan DNA, lantaran tidak ada bagian tubuh lain untuk dicocokkan.

"Misalkan sekarang saya temukan nih kaki ini kode DNA-nya XXXY, nah XXXY ini punya siapa," ujar Iman kepada wartawan di Gereja Santo Laurensius, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (4/4/2021).

Selain itu, lanjut Iman, pihaknya tidak memiliki bank DNA untuk mencocokkannya dengan potongan kaki kanan tersebut.

Baca juga: Perlu Cocokkan DNA, Polisi Belum Identifikasi Potongan Kaki dalam Plastik di Japos

"Mungkin masalahnya kami juga enggak memiliki bank DNA juga kan untuk cari padanannya," ungkapnya.

Kendati demikian, polisi memastikan bahwa potongan kaki tersebut merupakan hasil tindakan operasi amputasi di rumah sakit.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis, kata Iman, potongan kaki tersebut merupakan bagian tubuh pasien diabetes mellitus.

"Itu sudah keluar dari forensiknya itu kan, bahwa itu (kaki) hasil amputasi. Karena kan dari sayatannya, bekas lukanya itu rapi," pungkasnya.

Baca juga: Polisi Cari Pihak yang Buang Potongan Kaki Diduga Hasil Amputasi di Japos

Bagian tubuh manusia itu pertama kali diketahui keberadaannya oleh Soni Azharudin, warga setempat bersama pengurus masjid pada Jumat (19/3/2021) pagi, dalam kondisi terbungkus plastik.

"Jam 07.00 WIB tadi saya abis jogging, lagi duduk-duduk. Terus pengurus masjid lagi beres-beres masjid buat jumatan minta tolong. Ada plastik mencurigakan dari kemarin, minta tolong bantuin buka," ujar Soni saat itu.

Soni bersama pengurus masjid langsung mengecek plastik sampah berwarna hitam yang tergeletak di tembok samping masjid Jami An Ni'mah itu.

Saat dibuka, dia mendapati bungkusan berwarna kuning berbau menyengat yang direkatkan menggunakan selotip.

"Terus saya buka pakai kayu, tapi susah karena dilakban rapi. Dia ada dua lapisan plastik," kata Soni.

"Pertama plastik hitam sampah. Yang kedua plastik kuning dilakban. Rapi kayak paket. Kan susah bukanya," sambungnya.

Roni membuka bungkusan kuning tersebut menggunakan pisau dan menemukan potongan kaki manusia dalam kondisi yang hampir membusuk.

"Kayak potongan kaki sapi, cuma kan belum kebuka semua. Pas dibuka semua baru ketahuan kaki manusia karena ada jari-jarinya," kata Soni.

Setelah itu, Soni langsung memberitahukan temuannya ke pengurus RT dan langsung menghubungi kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com