DEPOK, KOMPAS.com - Polres Metro Depok, Jawa Barat, telah memeriksa empat orang saksi terkait temuan benda mencurigakan bertulis "FPI Munarman" di kawasan Limo, Depok, Minggu (4/4/2021).
Sejauh ini, polisi belum mendapatkan petunjuk dari keterangan saksi-saksi itu karena mereka tak mengetahui siapa yang meletakkan barang itu di sana.
"Tidak ada yang melihat (pelaku). Kami tahu sendiri lokasinya juga di pinggir sungai, tidak ada lampu, apalagi CCTV. Jalannya juga kecil," ujar Kapolres Metro Depok, Kombes Imran Edwin Siregar, Selasa (6/4/2021).
Baca juga: Ketika Benda Bertuliskan FPI Munarman Bikin Geger Warga Depok...
"Sementara (penyelidikan) baru itu saja karena bukti-bukti lain belum ada, hanya barang yang ada di TKP itu saja," lanjutnya.
Sampai sekarang, Imran juga masih belum dapat memastikan benda apa yang sempat membuat heboh warga sekitar dan tim gegana sampai harus dikerahkan.
"Ini (keterangan soal jenis benda mencurigakan) yang belum kami dapatkan dari gegana," kata Imran.
Pantuan Tribun Jakarta dari lokasi menyebutkan, bungkus itu berisi kaleng dan magasin serta beberapa peluru.
Eks juru bicara Front Pembela Islam (FPI), Munarman, telah membantah keterkaitan dirinya dengan temuan benda mencurigakan itu.
"Goblok sekali kalau ada orang mau meneror lalu menuliskan namanya sendiri. Ketololan macam apa lagi yang dipertontonkan kepada rakyat di negeri ini," kata Munarman kepada Kompas.com, Senin (5/4/2021).
"Sudahlah, berhenti memfitnah orang," imbuhnya.
Munarman tak menjawab ketika ditanya siapa pihak yang diduga berada di balik temuan benda mencurigakan tersebut.
Baca juga: Cerita Penjaga Warung di Depok yang Temukan Benda Bertulis FPI Munarman
Ia hanya menyinggung mengenai kasus pembunuhan 6 laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.
"Pertanggungjawabkan saja pembantaian 6 orang yang dibunuh di km 50. Ini nanti di akhirat akan jadi persoalan besar bagi para pembunuhnya," kata Munarman.
"Media-media juga, jangan mau jadi corong propaganda kekuatan zalim," lanjutnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.