Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan di Tengah Pandemi, Polisi Larang SOTR hingga Buat Penyekatan

Kompas.com - 08/04/2021, 07:34 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya telah menyiapkan aturan dan upaya pengamanan yang akan dilakukan sepanjang Ramadhan 2021.

Upaya itu disiapkan mengingat Ramadhan tahun ini masih berlangsung di tengah pandemi Covid-19.

Kepolisian tidak ingin ada penularan Covid-19 dari kegiatan yang menimbulkan kerumunan.

Larang SOTR

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, jajarannya melarang kegiatan sahur on the road (SOTR) selama bulan Ramadhan.

"Untuk menghindari penyebaran Covid-19, kebijakan yang dikeluarkan tidak diperbolehkan dilaksanakan sahur on the road untuk wilayah hukum Polda Metro Jaya," ujar Yusri, Rabu (7/4/2021).

Baca juga: Polda Metro Larang SOTR Selama Ramadhan

Yusri menuturkan, penekanan larangan SOTR itu dilakukan karena kegiatan tersebut kerap berlangsung pada setiap bulan Ramadhan.

"Kita ketahui bahwa kultur di Indonesia, setiap puasa itu menggelar SOTR," kata Yusri.

Yusri menegaskan, polisi akan menggelar Operasi Keselamatan Jaya 2021.

Operasi itu melibatkan TNI dan pemerintah daerah (pemda), dan akan dimulai pada 12 April 2021.

"Ada patroli skala besar bagaimana kalau kita lihat ada kerumunan akan kita bubarkan secara persuasif dan humanis," kata Yusri.

Namun, kata Yusri, petugas tak segan untuk menindak sesuai hukum yang berlaku kepada masyarakat yang melanggar larangan SOTR.

"Kalau diperingati tidak bisa, penindakan hukum yang kita lakukan. Penindakan hukum protokol kesehatan yang kita lakukan," ucap Yusri.

Baca juga: 3 Fakta Baru Kasus Koboi Duren Sawit, Mengaku Takut hingga Tolong Korban

Penyekatan

Guna mencegah kegiatan SOTR, polisi akan melakukan penyekatan di jalan-jalan tertentu.

"Iya kita lakukan penyekatan dan filterisasi, dengan kekuatan 120 personel yang akan kita siagakan. Nanti akan dibantu teman-teman TNI," kata Yusri.

Penyekatan akan dilakukan sejak pukul 23.00 hingga 05.00 WIB di jalan protokol yang biasa dilintasi masyarakat dalam kegiatan SOTR, salah satunya dari Bundaran Senayan hingga Harmoni.

"Filterisasi seperti apa, kita tutup perempatan jalan yang sering jadi tempat kumpul, ini upaya preventif yang kita lakukan," katanya.

"Gunanya apa? salah satunya untuk menghindari penyebaran Covid-19 kepada orang berkumpul," tutup Yusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com