JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengeklaim, frekuensi kebakaran di DKI Jakarta terus menurun dalam tiga tahun terakhir.
"Frekuensi kebakaran kita menurun, jadi tahun 2020 itu 31 persen menurun dari tahun sebelumnya," kata Satriadi saat dihubungi melalui telepon, Rabu (14/4/2021).
Baca juga: Pengadaan Mobil Damkar, Pemprov DKI Kelebihan Bayar Rp 6,52 Miliar
Hal yang sama juga terjadi pada 2021.
Satriadi bertutur, frekuensi kebakaran pada Januari-Maret 2021 menurun cukup signifikan dibandingkan periode yang sama pada 2020 dan 2019.
Penurunan frekuensi angka kebakaran tersebut, kata dia, patut diapresiasi karena banyak mengurangi dampak kerugian dan korban jiwa yang terjadi akibat kebakaran.
"Itu harus diapresiasilah, itu luar biasa, dampaknya kerugiannya lebih turun, korban jiwanya lebih turun," kata dia.
Baca juga: Gulkarmat DKI: Kelebihan Bayar Pengadaan Robot Damkar Sudah Dikembalikan 90 Persen
Satriadi memberikan grafik penurunan frekuensi kebakaran pada periode Januari-Maret tiga tahun terakhir.
Kebakaran pada Januari-Maret 2019 sebanyak 414 kasus, sedangkan jumlah kebakaran pada Januari-Maret 2020 sebanyak 382 kasus.
Untuk periode Januari-Maret 2021, tercatat ada 331 kebakaran di Jakarta.
Menurut Satriadi, keberhasilan penurunan frekuensi kebakaran merupakan hasil dari program sosialisasi Dinas Gulkarmat kepada masyarakat luas.
Kegiatan sosialisasi menggunakan pengeras suara di rumah-rumah ibadah bisa menjadi efektif dan lebih diterima oleh masyarakat padat penduduk.
"Kami punya inovasi melakukan itu menggunakan pengeras suara di masjid-masjid. Memang agak tradisional, tapi itu justru dampaknya menurun kebakaran 31 persen itu," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.