Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

64 Petak Makam di TPU Rorotan Sudah Terisi

Kompas.com - 14/04/2021, 17:29 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Utara Elly Sugestianingsih mengatakan, 64 petak makam di Taman Pemakaman Umum (TPU) Rorotan sudah terisi.

"Sejak dibuka pada Jumat (26/3) hingga Rabu (14/4), sudah ada 64 petak makam pasien COVID-19 yang terisi dari 1.500 petak makam yang tersedia," kata Elly di Jakarta, Rabu (14/4/2021), seperti dikutip Antara.

Petugas hingga saat ini masih melaksanakan prosedur tetap (protap) pemakaman jenazah COVID-19 di TPU yang berlokasi di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara itu selama bulan suci Ramadhan.

Baca juga: Daftar 25 Kelurahan di Jakarta dengan Kasus Aktif Covid-19 Terbanyak

Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Utara rencananya akan menggunakan lahan seluas dua hektar untuk kebutuhan pemakaman COVID-19.

Sedangkan saat ini baru sekitar 8000 meter persegi (m2) yang sudah siap untuk 1.500 petak makam Protap COVID-19.

Untuk itu, proses pematangan lahan TPU Rorotan termasuk penyediaan sarana dan prasarananya masih terus dilakukan.

Elly mengatakan, saat ini akses jalan untuk angkutan jenazah sudah tersedia, begitu juga dengan lampu penerangan di area lahan TPU Rorotan.

Untuk mendukung layanan pemakaman di TPU Rorotan, Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Kota Jakarta Utara mengerahkan 26 petugas.

Baca juga: Warga Jakarta yang Bawa 2 Lansia untuk Vaksinasi Bisa Ikut Disuntik Vaksin Covid-19

Rinciannya, petugas gali makam ada 18 orang yang dibagi menjadi tiga tim. Kemudian dua petugas administrasi dan enam petugas pengamanan dalam (pamdal).

"Memang saat ini diprioritaskan untuk pemakaman COVID-19 dengan persyaratan berkas pemakaman sama seperti makam biasa, ber-KTP DKI Jakarta atau meninggal di RS Jakarta. Hanya protap pelayanan pemakamannya saja yang berbeda," ujar Elly.

Ia berharap, penataan TPU Rorotan nantinya bisa sama dengan TPU Pondok Ranggon yang melayani pemakaman umum.

"Dikarenakan situasi masih pandemi COVID-19, maka layanan TPU Rorotan masih diprioritaskan untuk pemakaman COVID-19 terlebih dahulu. Walaupun fasilitas yang tersedia masih seadanya namun proses pemakaman tetap bisa dilaksanakan," ujar Elly.

Kolaborasi dengan lintas sektor masih terus berlanjut untuk memenuhi kebutuhan lahan pemakaman di TPU Rorotan.

"Selama ini kami bekerjasama dengan Dinas Bina Marga, Dinas SDA, PT MRT terkait penyediaan tanah, Wali Kota Jakarta Utara, Camat, Lurah dan masyarakat Rorotan. Insya Allah, tahun ini ada pembangunan dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta (Bidang Pemakaman)," kata Elly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com