Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan yang Jadi Akses Pemuda Tawuran di Johar Baru...

Kompas.com - 16/04/2021, 06:02 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Johar Baru, Jakarta Pusat, mengeluhkan keberadaan jembatan penyeberangan orang (JPO) di sekitar permukiman mereka. Sebab, jembatan itu sering kali diakses dua kelompok pemuda saat tawuran.

Warga setempat sepakat meminta Pemda DKI Jakarta untuk membongkar jembatan tersebut.

"Memang di sini sering banget digunakan sebagai akses tawuran. Jadi lewatnya di sini kalau mereka tawuran. Apalagi di sini sepi enggak ada yang jaga,” kata Husnan, Ketua Rukun Warga 06 Kelurahan Kampung Rawa, Johar Baru, Kamis (15/4/2021).

Baca juga: Warga Johar Baru Minta JPO Dibongkar karena Sering Jadi Akses Tawuran

Jembatan tersebut dibangun di atas Kali Sentiong untuk menghubungkan wilayah pemukiman di Kelurahan Kampung Rawa dan pemukiman di Kelurahan Tanah Tinggi.

Namun, Husnan menyebut, warga jarang memanfaatkan fasilitas tersebut karena sudah ada jembatan lain. Jembatan ini pun akhirnya kerap digunakan pemuda untuk akses tawuran.

“Memang yang JPO ini enggak ada yang jaga. Terus minim penerangan. Kalau JPO yang lain itu banyak warga yang jaga dan ada ada posnya, jadi bisa diminimalisasi dan diansitisipasi bila ada indikasi tawuran,” kata Husnan.

Menurut Husnan, warga sudah resah dengan ulah kelompok pemuda yang selalu terlibat tawuran. Untuk itu, warga meminta Pemkot Jakarta Pusat membongkar jembatan itu.

Baca juga: Tawuran Kerap Terjadi di Johar Baru, Camat: Tak Ada Sebabnya, Pelaku Pengin Tawuran Aja

Ia menyebut, permintaan pembongkaran terhadap jembatan tersebut sudah disepakati oleh pengurus dari tiga RW. Namun, ia menyayangkan sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari Pemkot.

"Dulu di sini pernah ditembok warga, tapi justru dirobohkan oleh para pemuda yang suka tawuran. Desakan pembongkaran JPO ini sudah diusulkan sejak Wali Kota Jakarta Pusat dijabat Bayu Meghantara,” katanya.

Anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyakarat (FKDM) Kampung Rawa, Dwinanto, juga berharap pemerintah segera membongkar JPO yang selama ini dijadikan akses tawuran itu.

“Kalau dibongkar ya minimal bisa mengurangi tawuran. Di bulan puasa ini intensitas tawuran cukup meningkat,” kata Dwinanto.

Terkendala prosedur

Meski demikian, harapan warga agar jembatan itu dibongkar belum bisa terwujud dalam waktu dekat karena ada prosedur panjang yang harus dilalui.

Kepala Seksi Jembatan dan Jalan Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat Yudha Catur Suhartanto menegaskan, pembongkaran jembatan itu tak bisa langsung dilakukan dengan mudah.

"Pembongkaran JPO itu tidak mudah. Karena harus dilakukan penghapusan aset dulu baru bisa dibongkar," ucap Yudha saat dihubungi, Kamis (15/4/2021).

Baca juga: JPO yang Jadi Akses Tawuran di Johar Baru Belum Bisa Dibongkar, Ada Prosedur Panjang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com