JAKARTA, KOMPAS.com - Dampak menurunnya kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir mulai dirasakan oleh tenaga kesehatan. Beban kerja tenaga kesehatan mulai berkurang karena tak ada lagi penumpukan pasien.
Namun, kekhwatiran kasus Covid-19 akan meningkat lagi pasca-hari raya Idul Fitri masih membayangi. Oleh karena itu, tenaga kesehatan berharap masyarakat dapat mematuhi imbauan pemerintah untuk tidak mudik Lebaran.
Salah satu tenaga kesehatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Halimah Lelawati Suparya, bersyukur dengan penurunan kasus Covid-19 di Ibu Kota dalam beberapa waktu terakhir.
Akibat penurunan kasus itu, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran sudah jauh berkurang.
Baca juga: UPDATE 14 April: Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet Kemayoran Terisa 1.308 Orang
Jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet pernah hampir menembus 5.000 orang pada Januari lalu, dan keterisian tempat tidur mencapai 82,7 persen.
Namun, sejak Maret lalu, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RS Wisma Atlet mulai menurun seiring dengan berkurangnya kasus positif Covid-19 di Ibu Kota dan sekitarnya. Kini jumlah pasien Covid-19 tinggal berjumlah 1.300 orang.
Beban kerja tenaga kesehatan di RS Wisma Atlet pun tak seberat dulu.
"Karena pasien berkurang, beban kerja juga ikut berkurang," kata Halimah kepada Kompas.com, Jumat (16/4/2021).
Baca juga: [Update 15 April]: Bertambah 1.330, Kasus Covid-19 di Jakarta Kini 396.109
Halimah mengatakan, jam kerjanya memang tetap 8 jam per hari. Tak ada perubahan durasi kerja. Jam kerja hanya disesuaikan dengan waktu sahur dan buka puasa di bulan Ramadhan ini.
Namun, Halimah yang bekerja di bagian rekam medis ini merasakan betul beban kerjanya tak seberat dulu karena berkurangnya jumlah pasien.
Meski demikian, Halimah mengaku khawatir pasien di RS Wisma Atlet bisa meningkat pasca-Lebaran Idul Fitri. Meski pemerintah sudah melarang warga mudik pada 6-17 Mei, namun Halimah tahu betul banyak yang enggan mematuhi larangan tersebut dengan cara mencuri start pulang kampung.
Baca juga: Kakorlantas Polri Sebut Ada 333 Titik Penyekatan Mudik Lebaran 2021
"Sudah pasti (ada kekhawatiran kasus naik lagi) karena banyak sekali yang memaksakan pulang kampung," katanya.
Halimah pun berharap masyarakat yang tetap ngotot pulang kampung bisa tetap menjaga protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
"Sebelum pulang swab PCR atau antigen dulu agar tidak membawa virus ke kampungnya. Tapi lebih berharap agar masyarakat mematuhi pemerintah," kata Halimah.
Halimah sendiri memastikan tak akan pulang ke kampungnya di Sumedang pada Lebaran tahun ini. Ia tetap akan berjuang melawan Covid-19 dari RSDC Wisma Atlet.
Baca juga: Aturan Baru Kemenkes, Insentif Tenaga Kesehatan Langsung Dikirim ke Rekening Pribadi
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.