Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran di Tamansari, Tiga Titik Dijadikan Tempat Pengungsian

Kompas.com - 19/04/2021, 12:49 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran melanda permukiman padat penduduk di Jalan Keadilan Dalam, RT 002/001, Kelurahan Keagungan, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Minggu (18/4/2021).

Kebakaran berdampak pada sekitar 1.000 warga RW 1 dan RW 2, Kelurahan Keagungan. Mereka mengungsi di tiga titik tempat pengungsian.

"Satu, di lapangan depan SMP Muhammadiyah, dua, di lapangan RT 4 RW 10, tiga di Mushala Al-Ikhlas RW 03," kata Lurah Keagungan Ian Imanuddin saat ditemui wartawan, Senin (19/4/2021).

Baca juga: Wagub DKI Pastikan Kebutuhan Korban Kebakaran di Taman Sari Terpenuhi

Di titik pengungsian tersebut disediakan tenda dan matras bagi para pengungsi. Menurut Ian, kiriman bantuan tenda sempat terkendala masuk ke lokasi pengungsian pada Senin pagi, karena terhalang beberapa mobil pemadam kebakaran yang diparkir di tempat kejadian.

"Jadi ada mobil kebakaran yang standby, tapi tenda dan matras juga sudah disiapkan," kata Ian.

Masih dijelaskan Ian, kebutuhan warga untuk sahur dan buka puasa sudah disiapkan oleh Dinas Sosial DKI Jakarta.

"Disiapkan ada 1.000 porsi untuk sahur dan buka (puasa)," tambahnya.

Baca juga: Ada Kebakaran di Tamansari, Wagub DKI Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 1.000 orang warga yang terdiri dari 175 Kartu Keluarga terdampak oleh kebakaran ini. Warga yang terdampak adalah yang tinggal di RT 001 dan RT 005 RW 001, serta RT 004, 005, 007 dan 008 RW 002 Kelurahan Keagungan.

Menurut Ian, kebakaran itu bermula pada Minggu sore, sekitar pukul 15.30 WIB. Api diduga bersumber dari korsleting listrik di salah satu rumah warga.

Warga segera bahu-membahu memadamkan api dengan dibantu puluhan orang petugas pemadam kebakaran. Namun, kata Ian, api baru dapat dipadamkan seutuhnya pada pukul 20.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com