TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisal AN (29) mengaku dianiaya oleh suaminya, CC (33), karena menolak memompa air susu ibu (ASI).
Ibu yang memiliki bayi berusia 1 bulan itu menolak karena merasa kesakitan setiap kali memompa ASI.
AN merasa perlu meminum pelancar ASI sebelumnya agar kegiatan memompa ASI tidak terasa sakit. Namun, suaminya malah marah dan menganggap minuman pelancar itu tidak terlalu penting.
"Dia (CC) malah marah dan bilang kalau makanan asupan itu tidak terlalu penting," ujar AN kepada Kompas.com, Selasa (20/4/2021).
Baca juga: LBH Apik: KDRT dan Kekerasan Berbasis Gender Online Meningkat sejak Pandemi
CC menganggap bahwa yang terpenting dalam melancarkan produksi ASI adalah dengan memompanya setiap hari.
Sementara itu, AN beranggapan, bila ia tidak mengonsumsi asupan tertentu untuk memperlancar ASI, maka ASI yang keluar akan sedikit dan hal tersebut justru melukai payudaranya.
Perdebatan antara suami-istri itu tidak bisa terhindarkan.
Saat itu, AN tengah menggendong anaknya. CC lantas merebut sang buah hati. Ia kemudian mendorong tubuh AN, menjambak rambut sang istri dan mencekik lehernya, aku AN.
"Dijedotin kepala saya ke kepala dia, muka sebelah kiri saya ditabok hingga kuping saya berdengun dan keluar darah dari hidung saya," tutur AN.
Baca juga: Jadi Korban KDRT, Alasan Istri Bakar Suami di Ciputat
AN yang ketakutan kemudian melarikan diri dari apartemennya dan melaporkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tersebut ke pihak kepolisian.
"Saya pergi untuk menyelamatkan diri saya dulu yang sudah babak belur. Saya panik, saya takut, makanya saya buru-buru pergi," ujar dia.
Untuk sementara waktu, dia menempati rumah orangtuanya di Legok, Kabupaten Tangerang.
AN juga mengaku telah melaporkan KDRT yang dia alami ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) karena dia tidak diizinkan untuk melihat sang buah hati oleh suaminya.
Saat ini, korban tidak mengetahui keberadaan buah hatinya atau pun keberadaan suaminya.
"Anak saya masih sama suami saya, saya belum bertemu lagi. Saya enggak tahu mereka ada di mana. Kalau pun masih di apartemen saya, saya sudah tidak ada akses untuk masuk," papar AN.
Baca juga: Akhir Pelarian Istri Pembakar Suami, Masalah Ekonomi hingga KDRT Jadi Penyebab
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.