Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Agung Al-Barkah Bekasi: Dari Surau di Tanah Wakaf Menjelma Miniatur Timur Tengah

Kompas.com - 25/04/2021, 03:30 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Jika warga Jakarta tak asing dengan nama Masjid Istiqlal, maka warga Kota Bekasi tentu akrab dengan nama Masjid Agung Al-Barkah.

Masjid ini terletak di jantung Kota Bekasi, tepatnya di sisi barat Alun-alun Kota Bekasi. Masjid Agung Al-Barkah sekarang salah satu yang tertua sekaligus terluas seantero Kota Patriot.

Dari kejauhan, masjid ini tampak megah. Halamannya luas.

Empat menara menjulang dengan tinggi sekitar 35 meter, mengapit kubah berwarna biru safir yang dihiasi ornamen hijau.

"Ketinggian menara 35 meter diambil dari salah satu surat Al-Quran," sebut Eko Purwanto, Sekretaris Media Center Masjid Agung Al-Barkah, Jumat (24/4/2021).

Masjid Agung Al-Barkah dibangun pada 1890 silam. Ketika itu, menara-menara jangkung itu belum ada.

"Awalnya memang bukan masjid, tapi langgar atau surau," ujar Eko.

Baca juga: Sejarah Panjang Masjid Istiqlal: Dicanangkan Soekarno, Diresmikan Soeharto, Direnovasi Jokowi

Timur-Tengah versi tropis

Surau tersebut dibangun di atas tanah yang diwakafkan oleh seorang warga bernama Bachroem kepada penghulu Lanraad ketika itu, Abdul Hamid.

Luas tanah yang diwakafkan mencapai 3.370 meter persegi. Sejak awal, surau tersebut telah bernama Al-Barkah.

"Al-Barkah dari kata berkah," tutur Eko.

"Dengan berkah ini, semua yang menjadi kontribusi surau, kemudian semi-masjid, kemudian masjid, lalu masjid agung, dirasakan oleh masyarakat menjadi berkah," ia menjelaskan.

Sementara itu, sejarawan Bekasi, Ali Anwar, menyebutkan bahwa pembangunan masjid ini kemungkinan besar dibangun tak begitu lama setelah pembangunan gedung-gedung di sekitar alun-alun oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda.

"Kalau melihat konsep pembangunan masjid zaman dulu, seperti halnya masjid-masjid di Pulau Jawa. Jadi semacam masjid berundak, bukan seperti sekarang yang model kubah. Dulu itu ada model seperti rumah-rumah adat Jawa atapnya," jelas Ali, Jumat.

Suasana Masjid Agung Al-Barkah, Kota Bekasi.KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN Suasana Masjid Agung Al-Barkah, Kota Bekasi.

Perubahan wujud surau jadi masjid raksasa dilakukan pada 1967-1969. Ketika itu, Bekasi masih dalam naungan pemerintah kabupaten.

Baca juga: Perpaduan Islam dan Indonesia di Setiap Lekuk Masjid Istiqlal...

Bupati Bekasi, MS Subandi, menginisiasi rehabilitasi surau tersebut menjadi masjid.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com