Sebagian telah tumbuh cukup jangkung dengan daun yang lebar. Sebagian masih agak cebol, namun tetap tampak subur.
Eko mengatakan, penanaman pohon kurma dimaksudkan agar suasana Timur Tengah lebih terasa lengkap.
"Alhamdulilah tumbuh dan berbuah. Rata-rata belum sampai matang karena kurma yang masih muda itu banyak dibutuhkan ibu-ibu hamil tua, muda, atau untuk melancarkan persalinan juga, untuk bisa cepat hamil juga," kata Eko.
"Kurma-kurma ini silakan saja jika ada yang membutuhkan," tambahnya.
Dulu, eks sekretaris DKM Wahyu Alamsyah pernah mengatakan, satu pohon kurma di Masjid Al Barkah selalu berbuah menjelang bulan Ramadhan.
Saat pohon mulai berbuah, buah akan berwarna hijau hingga kekuning-kuningan. Kurma baru bisa dipanen biasanya setelah Ramadhan atau sehabis Hari Raya Idul Fitri.
"Biasanya setelah Lebaran panennya biar (kurma) lebih besar dan enak dimakan kalau sekarang belum matang, masih hijau dia, cuma (kurma Bekasi) beda dengan yang seperti di Madinah. (Kurma Bekasi) bisa dibilang kurma muda, tapi sama-sama manis," tutur Wahyu, 8 Mei 2019.
Untuk merawat pohon kurma, pengurus masjid biasa memberikan pupuk kandang satu kali tiap bulannya. Hal itu agar pohon tetap tumbuh subur.
Panen kurma untuk satu pohonnya bisa menghasilkan ribuan buah kurma. Nantinya, kurma akan dibagi-bagikan kepada para jemaah di sekitar masjid.
"Satu pohon bisa dua atau tiga ember bak besar, karena dia kayak buah pinang. Panennya bertahap kalau yang sudah agak besar kita panen agak kuning kehijau-hijauan. Kalau masih hijau belum kita panen," ujar Wahyu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.