Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Agung Al-Barkah Bekasi: Dari Surau di Tanah Wakaf Menjelma Miniatur Timur Tengah

Kompas.com - 25/04/2021, 03:30 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

"Awal pembangunan besar-besaran itu setelah Kemerdekaan tahun 1967-1969," kata Eko.

"Pak Subandi mencoba mengumpulkan dana dari masyarakat, mengumpulkan Rp 5, Rp 5, membangun dari surau menjadi semi masjid. Dari yang untuk shalat fardhu, jadi bisa untuk shalat Jumat," tambah dia.

Gaya masjid diubah mengikuti model Timur-Tengah tanpa teras. Belakangan, teras itu baru dibuat, sehingga gaya Masjid Agung Al-Barkah menampilkan persenyawaan Timur-Tengah dan Nusantara.

"Masjid ini mengadaptasi masjid-masjid yang berada di Timur Tengah dan disublimasi dengan unsur tropis kita. Sehingga, kalau di Timur Tengah tidak ada teras, tapi karena kita di Indonesia dan punya hawa tropis ada terasnya dan ada untuk kongkow, diskusi, kajian, di teras tersebut," jelas Eko.

Tahun 1985-1988, renovasi besar-besaran kembali dilakukan, dengan rencana menjadikan masjid ini sebagai masjid agung sekaligus masjid pemerintah, sehingga pembangunannya didukung oleh pemerintah yang dinakhodai Bupati Abdul Fatah.

Renovasi masih terus dilakukan pada 1997 dan terakhir dilakukan secara besar-besaran pada 2004 hingga 2008 pada masa kepemimpinan Ahmad Zurfaih.

Pintu-pintu masjid berbahan jati asal Jepara diukir dengan kaligrafi dan motif floral.

Bagian dalam kubah yang berdiameter 18 meter juga dihiasi kaligrafi Asmaul Husna--99 nama indah Allah.

Ornamen segidelapan pun tersebar di berbagai penjuru masjid.

Menara-menara masjid dibangun tinggi-tinggi, masing-masing merepresentasikan tiang-tiang ilmu, yakni sejarah, filsafat, syariat, dan bahasa Arab.

Baca juga: Menengok Pesona Masjid Keramat Luar Batang, Bangunan Ratusan Tahun di Pesisir Jakarta

Kini, Al-Barkah sebagai masjid agung yang megah hampir telah berubah sepenuhnya dari Al-Barkah berwujud surau 2 abad lalu.

Yang 100 persen orisinal tinggal lokasinya, yakni masih persis sama dan sebidang makam keluarga Bachroem di belakang masjid.

Untuk menghormatinya, maka renovasi di era Zurfaih dilakukan tidak dengan membongkar perkuburan, melainkan mengorbankan jalan raya di depannya.

Tak heran, jika pembaca melintasi jalan yang memisahkan Alun-alun Kota Bekasi dengan Masjid Agung Al-Barkah, jalan yang mulanya lurus akan "dipaksa" berbelok.

Kurma

Masjid Agung Al-Barkah juga ditanami banyak pohon kurma di halamannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com