Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Jelang Lebaran, 20 Anak Yatim dapat Voucher Belanja dari Dompet Dhuafa

Kompas.com - 10/05/2021, 19:26 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Senyum merekah menghiasi wajah 20 puluh anak-anak yang sedang berbelanja kebutuhan Lebaran di LuLu Hypermarket The Park Sawangan, Depok, pada Minggu (9/5/2021).

Dua puluh anak yang tengah belanja tersebut adalah anak-anak yatim yang mendapatkan voucher belanja senilai Rp 350.000 dari Dompet Dhuafa.

Dengan voucher belanja tersebut, anak-anak yatim bebas membeli apa saja yang mereka inginkan di Lulu Hypermarket.

Salah seorang anak yatim bernama Muhammad Iqbal Anugerah (11) mengaku sangat senang karena mendapat kesempatan belanja keperluan lebaran.

Iqbal mengatakan, dirinya sangat ingin membeli baju koko untuk Lebaran, lantaran baju miliknya sudah menipis dan tak layak pakai.

Baca juga: Jelang Lebaran, Dompet Dhuafa Fasilitasi Pernikahan Santri Muallaf di Tangsel

“Saya cari baju untuk Salat Id. Saya ingin sekali pakai baju baru pas Salat Id nanti," ujar Muhammad Iqbal Anugerah yang berasal dari Manggarai, Jakarta Selatan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Senin (10/5/2021).

Bahkan, setelah berbelanja, masing-masing anak yatim juga mendapatkan uang santunan sebesar Rp 150.000 dari Dompet Dhuafa.

Direktur Resources Mobilization Dompet Dhuafa Etika Setiawan mengatakan, kegiatan tersebut menjadi salah satu agenda Dompet Dhuafa dalam mewujudkan keinginan lebaran anak-anak yatim. Salah satunya adalah berbelanja di mall.

Pihaknya berharap, kegiatan amal hasil kolaborasi antara Dompet Dhuafa dan Lulu Hypermarket itu dapat terus diadakan pada tahun mendatang.

“Kami berharap, kolaborasi ini dapat terus terjalin untuk menebar kebaikan ke seluruh Nusantara. Usai lebaran nanti, mudah-mudahan akan ada banyak lagi program yang dapat disinergikan antara Dompet Dhuafa dan LuLu Hypermarket,” ungkapnya.

Baca juga: MDTA Direnovasi Dompet Dhuafa, Murid dan Kepala Yayasan Menangis Haru

Tak hanya menyantuni anak-anak yatim saja, Etika berharap, kolaborasi kegiatan amal juga dapat dilakukan di bidang lain, seperti kesehatan, ekonomi, kebencanaan, dan lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Humas Lulu Hypermarket Budi mengungkapkan, Dompet Dhuafa adalah lembaga yang selalu bersungguh-sungguh dalam memuliakan dan memberdayakan para yatim dan dhuafa.

Menurutnya, kegiatan Belanja Bareng Yatim yang dicetuskan oleh Dompet Dhuafa adalah sebuah kegiatan mulia.

Pada kesempatan tersebut, Budi berpesan kepada anak-anak yatim penerima bantuan agar  tetap semangat, menguatkan asa, memperjuangkan ilmu serta agama.

Dokumentasi kegiatan Belanja Bareng Yatim di LuLu Hypermarket The Park Sawangan, Depok, pada Minggu (9/5/2021).Dok. Humas Dompet Dhuafa Dokumentasi kegiatan Belanja Bareng Yatim di LuLu Hypermarket The Park Sawangan, Depok, pada Minggu (9/5/2021).

Budi juga berharap agar anak-anak yatim saling menyambung silaturahmi, agar mereka menjadi semakin kuat.

“Satu dhuafa bisa jadi lemah. Namun jika para dhuafa berkumpul dengan semangat bertumbuh bersama, maka akan menjadi kuat,” pesannya.

Baca juga: Cerita Belasan Anak Yatim Dibawa Belanja Baju Lebaran, Malu-malu hingga Buat Pramuniaga Menangis

Kegiatan Belanja Bareng Yatim menjadi istimewa dan unik. Pasalnya, di saat masyarakat sibuk dengan kebutuhan pribadi, Dompet Dhuafa dan Lulu Hypermarket memberi kesempatan anak-anak yatim untuk merasakan pengalaman membahagiakan dengan berbelanja kebutuhan Lebaran di mall.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com