Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Ribuan Pemudik Jebol Penyekatan Kedungwaringin | Anies Marahi Anak Buah

Kompas.com - 11/05/2021, 05:52 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita jebolnya penyekatan di Kedungwaringin, Bekasi, akibat pemudik dengan sepeda motor menjadi berita terpopuler di Megapolitan Kompas.com, Senin (10/5/2021).

Selain itu, Anies Baswedan memarahi anak buahnya di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga menyita perhatian pembaca kemarin.

Berikut berita-berita terpopuler di Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin.

Baca juga: Selasa Dini Hari, Kemacetan Parah Kembali Terjadi di Pos Penyekatan Kedungwaringin

Pemudik Terobos Penyekatan Kedungwaringin

Ribuan pemudik yang mengendarai sepeda motor menjebol penjagaan di pos penyekatan Jalan Pantura Kedungwaringin, perbatasan Kabupaten Bekasi-Kerawang, pada Minggu (9/5/2021) malam.

Aksi para pemudik itu menyebabkan kemacetan sepanjang 5 kilometer.

Tak hanya melawan petugas, para pengendara sepeda motor juga nekat melawan arus sehingga para pemudik datang dari dua arah.

Akibatnya, petugas gabungan di pos penyekatan tersebut kewalahan menangani para pemudik.

Berita selengkapnya di sini.

Adapun foto-foto dan video dapat dilihat di sini.

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jakarta Hari Ini, 11 Mei 2021

Anies Marahi ASN karena Tak Patuhi Instruksinya

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memarahi para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI karena tidak mengikuti seleksi terbuka jabatan Eselon II.

Adapun seleksi tersebut adalah instruksi yang datang dari Anies sendiri.

"Malu sesungguhnya kita. Saya ingin sampaikan di sini kita malu sesungguhnya. Malu kenapa ada instruksi tidak dilaksanakan," ucap Anies dalam keterangan suara, Senin (10/5/2021).

Pernyataan Anies selengkapnya di sini.

Kemarahan Anies tersebut ia luapkan di hadapan 239 PNS DKI yang tengah melakukan apel pada pukul 11.30 WIB.

Hal itu disampaikan Kepala Bagian Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Maria Qibtya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com