Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Warga Jakarta Ngotot Berziarah Saat Anies Berlakukan Larangan Ziarah Kubur di Libur Lebaran...

Kompas.com - 15/05/2021, 08:01 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerbitkan Seruan No. 5 Tahun 2021 Tentang Pengendalian Aktivitas Masyarakat dalam Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Pada Masa Libur Idul Fitri 1442 H/ 2021.

Salah satu aturan yang tertuang adalah larangan ziarah kubur selama periode libur Lebaran, yakni mulai Rabu (12/5/2021) sampai Minggu (16/5/2021).

Baca juga: Pemudik Kembali ke Jakarta Wajib Bawa Surat Bebas Covid-19

Anies pun memerintahkan agar taman pemakaman umum (TPU) di Jakarta ditutup selama peride larangan tersebut.

"Kegiatan ziarah kubur ditiadakan mulai tanggal 12 Mei sampai dengan hari Minggu 16 Mei. Seluruh pemakaman di Jabodetabek akan ditutup dari pengunjung untuk ziarah," kata Anies di Balai Kota, Senin (10/5/2021).

Meski Anies sudah melarang, sejumlah warga Jakarta rupanya tetap ngotot berziarah kubur di periode larangan.

Padahal, tradisi ziarah kubur di masa Lebaran itu sudah bisa dilaksanakan mulai Senin (17/5/2021).

TPU yang kondusif

Aktivitas ziarah kubur tak terlihat di TPU Menteng Pulo 2, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu sore.

Baca juga: Tiga Remaja Bercanda Transaksi Narkoba Usai Shalat Id, Dibawa ke Kantor Polisi

Pantauan Kompas.com, tak ada peziarah ataupun toko penjual bunga di sekitar pemakaman tersebut.

Hal yang sama juga terjadi di TPU Karet Tengsin, Jakarta Pusat.

Pintu masuk pemakaman itu ditutup. Ada spanduk pengumuman larangan ziarah yang telah terpasang.

Menurut juru parkir TPU Karet Tengsin, Erwin (27), ada warga yang mencoba masuk untuk berziarah.

"Ada yang mau datang naik motor, mobil pas lihat spanduk lalu enggak jadi. Ada yang sempat tanya kenapa tutup, dia baca aja,” ujar Erwin

Pemandangan serupa juga terjadi di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat. Gerbang ditutup dan dijaga petugas keamanan.

Baca juga: Tokoh Betawi: Larangan Ziarah Kubur untuk Kemaslahatan

Masuk saat penjagaan lengah

TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara, juga sepi dari peziarah pada Rabu.

Meski begitu, ada segelintir peziarah yang berhasil masuk dan melaksanakan kegiatan itu.

Seorang pria mengenakan helm, misalnya. Ia duduk di depan pusara bersama anak dan istrinya, memanjatkan doa.

Tak jauh dari mereka, ada sejumlah peziarah melakukan hal yang sama.

Pria itu mengaku, dirinya dapat masuk TPU ketika tak ada penjagaan.

"Enggak ada, saya masuk, masuk aja. Memang dibatasin, enggak boleh ziarah ramai-ramai, kalau dulu mah ramai banget," kata pria itu.

Manfaatkan celah masuk dari pemukiman warga

TPU Utan Jati, Kalideres, Jakarta Barat, juga ditutup bagi peziarah.

Akan tetapi, sejumlah warga berhasil masuk ke area pemakaman pada Kamis (13/5/2021).

Kasatpol PP Semanan, Salem Saragih, mengungkapkan, para peziarah memanfaatkan celah masuk dari sela-sela warung maupun permukiman warga.

"Ada jalan setapak di belakang kuburan, itu tidak ada pintu, dari rumah warga ada celah, dari warung sekitar TPU ada celah juga itu dimanfaatkan peziarah," ucap Salem.

Ia menambahkan, sekitar 35 warga kedapatan sedang berziarah di TPU Utan Jati.

Petugas lantas menghalau dan mengimbau para peziarah tersebut untuk meninggalkan pemakaman.

Baca juga: Selama Masa Libur Lebaran, TMII Beroperasi Pukul 06.00 - 20.00 WIB

Peziarah jebol TPU Tegal Alur

Puluhan peziarah berhasil menjebol gerbang TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (14/5/2021).

Gerbang itu dibuka paksa oleh warga yang kesal karena dilarang untuk berziarah.

Aksi tersebut terekam video dan beredar di media sosial.

Setelah gerbang terbuka, sejumlah warga tampak mengarahkan antrean pemotor untuk masuk.

"Masuk, masuk!" teriak salah seorang warga.

Dari video tersebut, terlihat juga kondisi lalu lintas di depan TPU yang padat imbas membludaknya antrean pemotor yang hendak masuk ke areal TPU.

Baca juga: Penjelasan Anies Cegah Lonjakan Covid-19 di Jakarta Setelah Lebaran

Gerbang tersebut pada akhirnya ditutup lagi. Petugas yang berjaga pun bertambah, termasuk adanya polisi yang langsung datang ke TPU Tegal Alur.

Meski demikian, sejumlah warga masih dapat masuk TPU lewat celah pemukiman warga.

Kasatpol PP Jakarta Barat Tamo Sijabat menyatakan insiden terjadi lantaran jumlah peziarah yang datang dan memaksa untuk masuk ke TPU tak terbendung. Sementara, personel yang berjaga dalam jumlah terbatas.

"Udah maksimal itu anggota sebenarnya, tapi memang nggak kebendung," ujar Tamo.

Adu mulut dengan petugas

Sementara itu, rombongan berjumlah 20 orang memaksa masuk TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat.

Dilaporkan Tribun Jakarta, rombongan itu terdiri dari satu mobil dan tiga buah motor.

Di antara peziarah tersebut, ada yang terlecut emosinya dan protes ke petugas.

Sebab, mereka sempat melihat ada yang berziarah di TPU Kampung Kandang.

Petugas lantas menjelaskan bahwa pihaknya sempat kecolongan saat berjaga di makam itu.

Setelah perdebatan cukup lama, petugas akhirnya mengizinkan tiga orang mewakili rombongan itu untuk berziarah.

"Oke, tiga orang tapi enggak boleh lebih ya. Yang lain jangan turun tetap di dalam mobil," kata petugas di TPU Kampung Kandang.

Meski telah mencapai kesepakatan, rupanya lima orang yang akhirnya lolos masuk menuju pusara yang dituju.

(Reporter: Wahyu Aditryo Prodjo, Sonya Teresa Debora, Ira Gita Sembiring / Editor: Egidius Patnistik, Sandro Gatra, Diamanty Meiliana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com