Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/05/2021, 18:32 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama mengatakan, vaksinasi Covid-19 tahap 3 di DKI Jakarta akan menyasar 445 RW kumuh. Dasar kriteria RW kumuh atau RW prioritas penataan pemukiman tertuang dalam Pergub Nomor 90 Tahun 2018.

"Jadi intinya kalau yang 445 prioritas itu kemungkinan satu RW rata-rata 2.000-3.000 penduduk, jadi sasarannya kurang lebih 1,3 juta orang dan hanya 80 persen penduduk yang berusia 18-60 tahun," kata Ngabila saat dihubungi melalui telepon, Rabu (19/5/2021).

Ngabila mengemukakan, Dinkes DKI Jakarta menargetkan setidaknya ada satu juta penduduk dari RW kumuh yang dijadikan target vaksinasi.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Tahap 3 Akan Dimulai di 4 Kota Besar, Jakarta Jadi Pilot Project

Vaksinasi untuk masyarakat rentan tersebut sudah dimulai sejak 5 Mei 2021 dan sudah di angka 142.000 orang untuk dosis pertama

Namun saat ini, kata Ngabila, vaksin Covid-19 untuk penyuntikan tahap ketiga baru tersedia 500.000 dosis saja.

"Tentunya kan kemarin targetnya mendapat AZ satu juta dosis sedangkan yang baru datang 500 ribu dosis. Jadi memang untuk tahap tiga ini kami membutuhkan alokasi dari Kemenkes dengan merek apapun itu kami siap terima karena RW rawan saja sasarannya sekitar 1,1 juta orang ini," kata Ngabila.

Dosis tersebut belum termasuk untuk transmisi lokal varian baru yang juga termasuk dalam masyarakat rentan di luar RW kumuh.

Dia menambahkan, beberapa RT yang ditetapkan sebagai zona merah dan oranye setiap minggunya berdasarkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) termasuk dalam masyarakat rentan.

"Zona merahnya tiap minggu sekitar 20-25 RT, kalau satu RT sekitar 200-300 orang berarti seminggu sekitar 7.000 orang yang perlu divaksinasi untuk di-coverage di RT itu," kata Ngabila.

Dengan demikian, vaksinasi tahap 3 masih perlu banyak dosis vaksin, belum lagi ditambah dengan penyuntikan dosis kedua yang akan melipatgandakan kebutuhan vaksin untuk masyarakat rentan di Jakarta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Penunjukkan Gubernur Jakarta oleh Presiden Bisa Bikin Cemburu Provinsi Lain

Penunjukkan Gubernur Jakarta oleh Presiden Bisa Bikin Cemburu Provinsi Lain

Megapolitan
Tahanan Titipan di Lapas Tangerang yang Kabur Ditangkap Kembali di Rumah Orangtua

Tahanan Titipan di Lapas Tangerang yang Kabur Ditangkap Kembali di Rumah Orangtua

Megapolitan
Pengusul Gubernur DKJ Ditunjuk Presiden Berharap Putra-Putri Betawi Dipilih Pimpin Jakarta

Pengusul Gubernur DKJ Ditunjuk Presiden Berharap Putra-Putri Betawi Dipilih Pimpin Jakarta

Megapolitan
Tak Pernah Terlihat Cekcok dengan AMW, Wanita Tewas Terlakban Justru Sering Diledek Pengantin Baru

Tak Pernah Terlihat Cekcok dengan AMW, Wanita Tewas Terlakban Justru Sering Diledek Pengantin Baru

Megapolitan
Ada Perayaan Natal Gereja Tiberias dan Panggung Rakyat, Arus Lalu Lintas di Sekitar GBK Macet

Ada Perayaan Natal Gereja Tiberias dan Panggung Rakyat, Arus Lalu Lintas di Sekitar GBK Macet

Megapolitan
Salah Satu Bamus Betawi Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Anggap Cederai Demokrasi

Salah Satu Bamus Betawi Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Anggap Cederai Demokrasi

Megapolitan
Laporkan Butet soal Pengakuan Diintimidasi, Pelapor: Hal yang Disampaikan Menyesatkan

Laporkan Butet soal Pengakuan Diintimidasi, Pelapor: Hal yang Disampaikan Menyesatkan

Megapolitan
Pimpinan DPRD Sebut Pemkot Depok Bohongi Rakyat: Nyatanya Tidak Bisa Berobat Gratis Pakai KTP

Pimpinan DPRD Sebut Pemkot Depok Bohongi Rakyat: Nyatanya Tidak Bisa Berobat Gratis Pakai KTP

Megapolitan
Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Megapolitan
AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Megapolitan
Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Megapolitan
Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Megapolitan
Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Megapolitan
Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com