Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Sudinkes Jakbar Siapkan Tiga Tempat Isolasi Terkendali

Kompas.com - 27/05/2021, 20:18 WIB
Sonya Teresa Debora,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pasca periode libur Lebaran, sebanyak tiga tempat isolasi terkendali pasien Covid-19 disiapkan di Jakarta Barat.

Tiga lokasi isolasi terkendali tersebut berlokasi di Kecamatan Cengkareng, Kebon Jeruk, dan Tambora.

"Tempat isolasi terkendali di Jakarta Barat Masjid Hasyim Ashari, Cengkaeng; GOR Kebon Jeruk; GOR Tambora," ungkap Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristy Wathini saat dikonfirmasi, Kamis (27/5/2021).

Kristy mengungkap, ketiga lokasi isolasi tersebut belum beroperasi saat ini. Namun, lokasi tersebut disiapkan jika fasilitas kesehatan tak lagi dapat menampung pasien Covid-19.

Baca juga: Jakarta Dapat Nilai E dalam Penanganan Covid-19 karena Tracing Rendah dan Keterisian RS Meningkat

Untuk diketahui, Jakarta menghadapi lonjakan kasus pasien Covid-19 usai periode libur Lebaran.

Lonjakan tersebut ditandai dengan meningkatnya jumlah pasien di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.

Koordinator RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Mayor Jenderal dr. Tugas Ratmono mengatakan, tren kenaikan pasien mulai terjadi pada Selasa, 18 Mei 2021.

"Dari pantauan sejak 18 Mei kemarin, berdasar dashboard digital yang kami punya, ini (jumlah pasien) terus meningkat grafiknya," kata Tugas saat ditemui di RS Wisma Atlet, Senin (24/5/2021).

Pada 18 Mei lalu, hanya ada 900 pasien yang dirawat di RS Wisma Atlet. Tingkat keterisian RS Wisma Atlet saat itu hanya 15,02 persen.

Baca juga: Jakarta Dapat Nilai E dari Kemenkes dalam Penanganan Covid-19, Ini Kata Wagub

Namun jumlah pasien terus bertambah setiap harinya akibat pasien masuk lebih banyak ketimbang pasien keluar.

Pada Senin, total sudah ada 1.305 pasien yang tengah dirawat. Tingkat keterisian RS Wisma Atlet pun meningkat ke angka 21,77 persen.

"Ada peningkatan 6 persen lebih dalam waktu kurang dari sepekan," kata Tugas.

Tugas mengatakan, 1.305 pasien yang tengah dirawat di RS Wisma Atlet didominasi oleh pasien klaster keluarga dan pemudik. Klaster keluarga menduduki peringkat pertama terbanyak.

"Klaster yang masuk ke Wisma Atlet ini yang terbanyak adalah klaster keluarga," kata Tugas.

Tugas menyebutkan, para pasien dari klaster keluarga itu umumnya enggan menerapkan protokol kesehatan saat bertemu dengan anggota keluarganya sehingga tertular.

Untuk itu, ia mengimbau agar warga tetap menerapkan protokol kesehatan dengan mengenakan masker dan jaga jarak saat kontak dengan keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com