Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Hari Gugurnya 53 Patriot KRI Nanggala 402, Lantamal III dan Forkopimko Tabur Bunga

Kompas.com - 03/06/2021, 11:59 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamis (3/6/2021) ini, tepat 40 hari Kapal Selam KRI Nanggala 402 dinyatakan tenggelam di perairan di utara Bali.

Lantamal III dan Forkopimko menggelar acara doa bersama dan tabur bunga untuk mengenang gugurnya 53 patriot KRI Nanggala di JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Komandan Lantamal III Brigjen TNI (Mar) Umar Farouq mengatakan, acara itu digelar untuk memberi penghormatan sekaligus simpati terhadap para patriot dan keluarga yang ditinggalkan.

Baca juga: Operasi Pengangkatan KRI Nanggala-402 Berakhir, TNI Sampaikan Terima Kasih ke AL China

"Kegiatan ini merupakan penghormatan atas 53 prajurit terbaik bangsa, kesatria KRI Nanggala 402 yang dinyatakan tenggelam dan gugur pada tanggal 25 April 2021 di perairan utara Bali, yang telah gugur dalam melaksanakan tugas negara," kata Umar.

Acara dibuka dengan sebuah video yang menampilkan sejarah kapal selam di Indonesia sekaligus kenangan akan para awak kapal KRI Nanggala 402, yang dilatari dengan tembang "Sampai Jumpa" milik Endank Soekamti.

Acara tersebut dihadiri Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, Kapolres Jakarta Utara Guruh Arf Darmawan serta Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri, Brigjen Yassin Kosasih.

Pembacaan doa dilakukan para pemuka agama yang mewakili lima agama di Indonesia. Setelah pembacaan doa, Komandan Lantamal III memimpin para undangan yang hadir ke pinggir laut untuk menaburkan bunga.

Kapal selam KRI Nanggala-402 telah dinyatakan tenggelam pada 24 April 2021 saat berlatih di perairan utara Bali pada 21 April itu.

Pada 25 April 2021, titik keberadaan kapal tersebut diketahui berdasarkan kontak bawah air yang dilakukan KRI rigel dibantu kapal milik Singapura MV Swift Rescue.

KRI Nanggala-402 ditemukan ada di kedalaman 838 meter dalam kondisi terbelah menjadi 3 bagian dan seluruh awak dinyatakan gugur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com