Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedodoran Antisipasi Kerumunan di Danau Sunter, Wali Kota Jakarta Utara Akui Petugas Sedikit

Kompas.com - 03/06/2021, 12:22 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim ikut memberikan tanggapan terkait kerumunan yang terjadi di kawasan wisata Danau Sunter 2, Jakarta Utara, pada libur Hari Lahir Pancasila, Selasa (1/6/2021).

Ali menjelaskan, saat itu jumlah petugas kemanaan sedang sedikit karena adanya pergantian sif.

Hal itu disampaikan Ali saat ditemui dalam acara Mengenang 40 Hari Gugurnya Patriot KRI Nanggala 401 di JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (3/6/2021).

"Jadi di Danau Sunter kemarin sempat ada pergantian sif di jam-jam 3 dan jam 4 sehingga di situ petugas agak sedikit kekurangan," jelas Ali.

Baca juga: Kerumunan di Danau Sunter 2 dan Pengunjung yang Bersitegang dengan Satpol PP

"Kemudian (pengunjung) menjadi semakin banyak. Tapi setelah itu ada petugas datang lagi seperti itu," lanjutnya.

Sebelumnya, kawasan Danau Sunter dipadati pengunjung tanpa memperhatikan protokol kesehatan.

Kawasan Danau Sunter 2 sejatinya merupakan ruang terbuka hijau yang ditata oleh Pemprov DKI sejak Februari 2018 silam.

Pada masa libur, kawasan ini menjadi tempat wisata murah meriah bagi warga Jakarta Utara.

Baca juga: Gerai Jakcloth Bekasi Ditutup Sementara karena Kerumunan, Polisi: Dipadati 500 Pembeli

Ali menuturkan, selain Danau Sunter ada beberapa tempat lain di Jakarta Utara yang menjadi titik lokasi rawan kerumunan.

Ia pun telah melakukan antisipasi dengan menurunkan para petugas untuk mengingatkan pengunjung agar mematuhi penerapan protokol kesehatan.

"Ada beberapa lokasi yang kami antisipasi ya, selalu ini, Danau Sunter, Jalur ke PIK, seperti itu, kemudian ada sedikit di Pantai Marunda, beberapa lokasi lagi ada sedikit di RBS ya, RPTRA, tempat kumpul-kumpul itu," ucap Ali.

"Memang kami minta masyarakat mengerti betul bahwa ini untuk menyelamatkan kita semua. Petugas bukan untuk memarahi, hanya mengingatkan mereka saja, karena kadang-kadang mereka lupa," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com