Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PJJ Banyak Kendala Gawai, Sekolah Tatap Muka Terbatas Diharapkan Dilanjutkan

Kompas.com - 09/06/2021, 11:35 WIB
Sonya Teresa Debora,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sekolah SDN Duri Kepa 03, Jakarta Barat,  Sri Sumiati, menyambut baik uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang digelar Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

SDN Duri Kepa 03 merupakan satu dari 226 sekolah yang melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas tahap dua. Uji coba dilaksanakan pada Rabu (9/6/2021) ini.

"Mudah-mudahan pembelajaran tatap muka uji coba sekarang berjalan lancar sehingga kami bisa lanjutkan di tahun ajaran baru," kata Sri, Rabu.

Baca juga: Uji Coba Sekolah Tatap Muka Terbatas, SDN 01 Cawang Syaratkan Persetujuan Orangtua Murid

Sri mengungkapkan, pihaknya membentuk panitia khusus untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Seluruh sarana prasana juga telah disiapkan.

Di SDN Duri Kepa 03, siswa kelas empat dan lima yang menjadi peserta pembelajaran tatap muka. Hari ini, siswa kelas 5A dan B masing-masing ada 16 orang yang mendapat giliran.

Uji coba yang dilaksanakan mulai hari ini hingga 26 Juni 2021 akan digelar pada Senin, Rabu, dan Jumat. Sementara pada Selasa dan Kamis, sekolah akan disemprot dengan disinfektan.

Sri berharap, pembelajaran tatap muka tetap berlanjut, pasalnya banyak kendala terkait gadget atau gawai yang ditemui saat pembelajaran jarak jauh.

"PJJ kendala di masalah alatnya, handphone itu, kadang ada siswa yang pakai handphone satu bertiga atau berdua," kata Sri

"Atau ada juga handphone yang dibawa dulu sama orangtuanya kerja, nanti dikerjain sore. Nah, itu kendalanya," imbuhnya.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka di SMK Bethel, Satu Kelas Hanya Diisi 5 Siswa

Ada juga sejumlah siswa yang ponselnya rusak sehingga tidak bisa mengikuti PJJ.

Kadang-kadang, tak semua siswa mengikuti sesi zoom yang digelar guru.

"Untuk satu kali (sesi zoom) saja itu tidak semuanya ikut, tidak semua 32 anak ikut, kalau yang ikut 20 ke atas saja sudah alhamdulillah, tapi kadang pun kami juga harus nunggu lama," kata Sri.

Sri juga menyatakan bahwa menjelaskan materi secara virtual tak semudah jika dilakukan secara langsung.

Kasubag Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah mengatakan, 226 sekolah di wilayah Jakarta yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka secara terbatas. Dari 226 sekolah tersebut, terdapat 83 sekolah yang sebelumnya ikut dalam uji coba belajar tatap muka tahap pertama.

Sebanyak 143 sekolah lainnya merupakan sekolah baru yang dinyatakan lulus seleksi uji coba tahap kedua dari 300 sekolah yang mendaftar.

"Untuk 143 itu rinciannya SD 76 sekolah, MI satu sekolah, SMP 14 sekolah, MTS 3 sekolah, SMA 11 sekolah, MA 1 sekolah, SMK 33 sekolah, LKP 4 sekolah, totalnya 143," kata Taga, Selasa lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com