Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Tatap Belajar Tatap Muka Dihentikan, Disdik DKI: Untuk Keselamatan Peserta Didik

Kompas.com - 17/06/2021, 16:07 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasubag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah mengatakan, uji coba belajar tatap muka di Jakarta dihentikan demi keselamatan peserta didik.

Dia mengatakan, kebijakan tersebut diambil lantaran kasus Covid-19 di Jakarta yang semakin tinggi.

"Makin meningginya kasus Covid-19, juga ada instruksi Gubernur terkait hal itu, jadi kami amankan kebijakan itu untuk kepentingan kesehatan dan keselamatan anak-anak kita," ujar Taga saat dihubungi melalui telepon, Kamis (17/6/2021).

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Uji Coba Belajar Tatap Muka di Jakarta Dihentikan

Taga mengatakan, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan mengeluarkan surat resmi mengenai penghentikan uji coba belajar tatap muka ini.

Surat penghentian kegiatan itu nantinya akan diedarkan kepada 222 sekolah yang menggelar uji coba belajar tatap muka.

"Jadi nanti saya belum menyampaikan ke sekolah karena info ini harus didasari dengan surat resmi," ucap dia.

Taga juga memastikan, penghentian sementara uji coba tatap muka disetujui oleh orangtua peserta didik.

Baca juga: Covid-19 di DKI Jakarta Meningkat, Mobil Ambulans Antre di TPU Rorotan

Adapun informasi penghentian uji coba belajar tatap muka diumumkan ke publik pertama kali oleh Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti.

Widyastuti mengatakan, penghentian uji coba sekolah tatap muka disepakati dalam forum rapat Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jakarta.

"Dengan kondisi saat ini, dan hasil rapat bersama antar satgas, kami putuskan saat ini sementara tidak dilanjutkan piloting tatap muka tadi, sambil nanti menunggu bagaimana situasi di DKI Jakarta," kata Widyastuti, Kamis.

Sebagai informasi, uji coba belajar tatap muka tahap kedua digelar 9-26 Juni 2021 diikuti oleh 226 sekolah.

Baca juga: Kapolda Metro: Jakarta Sedang Tidak Baik-baik Saja, Kasus Covid-19 Meningkat

Namun, ada empat sekolah yang menunda pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka dengan beragam alasan.

SMAN Unggulan MH Thamrin misalnya, membatalkan uji coba belajar tatap muka lantaran tiga RW di sekitar sekolah berstatus zona merah.

Sekolah kedua adalah SDN 08 Kenari Jakarta Pusat yang menunda uji coba karena seorang gurunya terpapar Covid-19.

Baca juga: Waspada Varian Baru Covid-19 di Jakarta, Lebih Berbahaya dan Lebih Menular

Ketiga, penundaan uji coba sekolah tatap muka datang dari SMP Jakarta Islamic School karena kegiatan belajar mengajar tahun ajaran 2020/2021 sudah tutup buku.

Terakhir dari Madrasah Ibtidayah RPI yang berasalan tidak mendapat izin dari orangtua murid untuk menggelar sekolah atap muka.

Adapun angka kasus Covid-19 di Jakarta masih terus meningkat. Pada 16 Juni 2021, kasus aktif Covid-19 di Jakarta mencapai 20.311 kasus.

Sementara itu, pasien meninggal dunia sudah mencapai 7.665 orang, bertambah 31 orang dibandingkan hari sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com