Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika RS Rujukan Covid-19 di Jabodetabek Kolaps dan Banyak Pasien Telantar

Kompas.com - 21/06/2021, 17:58 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Lonjakan kasus Covid-19 di DKI Jakarta dan sekitarnya akhir-akhir ini telah membuat rumah sakit (RS) dan fasilitas kesehatan (faskes) kolaps sehingga tidak lagi mampu menampung pasien yang terus berjatuhan.

Catatan Kompas.com, tempat tidur isolasi dan ICU bagi pasien Covid-19 di beberapa kota penyangga Jakarta, sebut saja Depok dan Tangerang, sudah penuh.

Pemerintah masing-masing daerah terpaksa mencari cara agar pasien tetap bisa tertangani dengan baik. Namun, berita tentang pasien yang telantar dan harus antre untuk bisa masuk ke rumah sakit tetap saja ada.

Baca juga: Belum Puncaknya, Kasus Aktif Covid-19 di DKI Diprediksi Naik 7 Kali Lipat Agustus

Faskes di Jakarta hampir penuh

Keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) khusus pasien Covid-19 di DKI terus meningkat.

Bor tempat tidur isolasi sudah mencapai angka 90 persen, sedangkan untuk tempat tidur ICU mencapai 81 persen, ungkap Kepada Dinas Kesehatan DKI Widyastuti, Senin (21/6/2021).

Padahal, kapasitas tempat tidur sudah jauh meningkat dibanding dua minggu lalu. Pada 6 Juni 2021, tempat tidur isolasi di Jakarta berjumlah 6.577, dan sekarang tersedia 9.000 lebih.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit rujukan Covid-19 demi menampung jumlah kasus yang terus melonjak.

Kasus positif harian di Jakarta konsisten bertambah di angka 4.000 dalam enam hari terakhir. Kasus aktif per 21 Juni adalah 32.060, sementara total kasus secara keseluruhan adalah 479.043 sejak Maret 2020 lalu.

Sebanyak 439.007 di antaranya dinyatakan sembuh dan 7.976 lainnya meninggal dunia.

Baca juga: Mulai Senin Malam, Polisi Sekat 10 Jalan di Jakarta Pukul 21.00-04.00

Pasien telantar

Dokter spesialis paru yang bertugas di RSUD Pasar Rebo dan RS Harapan Bunda Jakarta Timur, Eva Sri Diana, mengungkapkan fakta menyedihkan perihal pasien yang telantar.

Eva mengatakan bahwa antrean di Instalasi Gawat Darurat (IGD) makin panjang.

Sebagian pasien yang tidak tertangani bahkan harus berdiri atau duduk di kursi roda sembari menunggu giliran untuk mendapatkan perawatan.

”Pasien yang datang umumnya sudah dengan hasil positif dan gejala berat setelah sebelumnya mencoba melakukan isolasi mandiri, tetapi mereka tidak semua terlayani karena tempat tidur dan tenaga kesehatan terbatas,” tuturnya, dilansir dari Kompas.id.

Eva berbicara di konferensi pers daring yang diselenggarakan LaporCovid-19 dan Centre for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) Minggu (20/6/2021).

Baca juga: Wacana Lockdown Jakarta di Tengah Lonjakan Covid-19, Apa Konsekuensinya?

Faskes di kota penyangga Jakarta kolaps

Kondisi mengkhawatirkan juga terjadi di kota penyangga Jakarta, yakni Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan dan Bekasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com