Sementara itu, dilansir Kompas edisi 17 Oktober 2005, Kramat Tunggak secara resmi ditutup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 31 Desember 1999.
Untuk membersihkan nama Kramat Tunggak, Sutiyoso kemudian melontarkan ide mendirikan Jakarta Islamic Centre yang didiskusikan dalam forum bersama berbagai elemen masyarakat pada 2001.
Dalam perencanaan pembangunan JIC, pada Agustus 2002 dilakukan studi komparasi ke Islamic Centre di Mesir, Iran, Inggris, dan Perancis.
Dirancang oleh arsitek spesialis masjid Ahmad Numan atau Ir Muhammad Numan, masjid ini berdiri di atas lahan seluas 109.435 meter persegi, dengan luas bangunan masjid 2.200 meter persegi yang dapat menampung hingga 20.680 jemaah.
Baca juga: Operasional Transportasi Umum di Jakarta Mulai Dibatasi, Ini Jadwal Terbarunya
Mengutip Ensiklopedia Jakarta, JIC diresmikan oleh Sutiyoso pada 4 Maret 2003. JIC kini menjadi simbol keberhasilan perubahan hitam ke putih sebuah struktur sosial.
Ingar bingar dunia gemerlap yang melekat di kawasan itu perlahan memudar dan digantikan dengan lantunan suara anak manusia melafalkan ayat-ayat Al Quran.
"Kalau kita ingin berubah, kita bisa. Kalau masyarakat menghendaki yang hitam menjadi putih dan pemerintah merespons, tidak ada yang tidak bisa berubah. Contohnya adalah Kramat Tunggak yang sekarang ini menjadi bangunan kompleks Jakarta Islamic Centre," kata Kepala Badan Pengelola Jakarta Islamic Centre saat itu, H Djailani, 11 Oktober 2005.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.