Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mikro Lockdown Kampung di Gandaria Selatan, Jam Malam Diberlakukan

Kompas.com - 23/06/2021, 12:04 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kampung dengan zona merah di Jalan Madrasah RT 006 RW 001 Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, dijaga ketat oleh aparat gabungan untuk menekan penyebaran Covid-19.

Jam malam di wilayah tersebut diberlakukan.

“Sebelum diberlakukan jam malam, kita berdiskusi empat pilar, oke mari kita lockdown. Saat itu pengawasan ketat untuk RT 06 sudah diberlakukan,” kata Kapolsek Cilandak, Kompol M. Agung Permana, Selasa (23/6/2021).

Baca juga: Dilema Wacana Pengetatan PSBB di Jakarta: Pendapatan Daerah Seret, Pandemi Terus Memburuk

Agung menyatakan, aparat gabungan menutup seluruh akses masuk di RT 06. Warga hanya bisa masuk atau keluar melalui satu akses yang dijaga petugas.

“Keluar masuk pun diperketat dengan penjagaan antara tiga pilar. Jadi tiap malam ada Bhabinkamtibmas, Babinsa, Satpol PP dibantu FKDM sini. Jadi benar-benar diperketat di sini,” kata Agung,

Agung menambahkan, tak ada warga yang bisa masuk mulai pukul 20.00 WIB. Setiap warga ditanya berasal dari mana dan tujuannya ke mana.

“Masuk juga cek suhu. Ini sistem penjagaannya dibagi tiga shift,” tambah Agung.

Kampung RT 006 RW 001 di Gandaria Selatan sudah menjalani mikro lockdown sejak Sabtu (19/6/2021).

Saat itu ditemukan 17 kasus positif Covid-19 di RT 006. Hingga Senin sore kemarin, lima warga telah dinyatakan negatif Covid-19.

"Sekarang tinggal 12 orang (positif Covid-19). Yang lima orang lagi sudah sehat, sudah negatif," kata Ketua RT 006 Zainal Abidin.

Baca juga: Buat SIM Harus Pakai Sertifikat Vaksinasi Covid-19, Polda Metro: Info Hoaks

Zainal mengungkapkan, lima orang yang negatif Covid-19 sebelumnya menjalani isolasi mandiri di Graha Wisata Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Sementara itu, 12 orang yang positif Covid-19 masih menjalani isolasi mandiri di empat rumah di perkampungan tersebut.

Kasus positif Covid-19 di perkampungan di Jalan Madrasah, RT 006 RW 001 disebut berawal pasangan suami istri yang mudik.

"Awal mulanya itu pulang mudik. Anjuran dari pemerintah itu kan swab," ujar Zainal Abidin.

Zainal berujar, pasangan suami istri itu mudik ke Pekalongan, Jawa Tengah. Mereka adalah pedagang pecel lele.

"Awalnya itu mereka negatif. Ternyata ada gejala batuk. Lalu dites PCR, baru dinyatakan positif," kata Zainal.

Selain itu, Zainal berujar, penularan Covid-19 di wilayahnya juga diduga berasal dari klaster perkantoran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com