Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pasien di RS Wisma Atlet: Tiap Setengah Jam Terdengar Suara Ambulans

Kompas.com - 23/06/2021, 17:55 WIB
Ihsanuddin,
Jessi Carina

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta terus bertambah seiring dengan melonjaknya kasus Covid-19 di Ibu Kota. Pada Rabu (23/6/2021) hari ini keterisian RS Wisma Atlet sudah mencapai 90 persen.

Salah satu pasien di RS Wisma Atlet, James Andi Parinding menyaksikan bagaimana pasien terus berdatangan ke sana.

"Selama saya di sana itu setiap setengah jam pasti selalu mendengar ambulance yang membawa pasien yang terpapar," kata James kepada Kompas.com, Rabu (23/6/2021).

Saat ini, James sudah keluar dari RS Wisma Atlet. Ia menjalani perawatan di sana selama sepuluh hari, dari tanggal 11-21 Juni.

James menceritakan, awalnya ia menjalani tes swab di Puskesmas Cempaka Putih pada 9 Juni. Keesokan harinya, hasil tes keluar dan ia dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: Pasien Sedih Lihat Banyak Anak Kecil di Wisma Atlet, Ada yang Dipasang Selang

"Namun di tanggal 10 Juni itu saya belum dirujuk ke Wisma Atlet dikarenakan kondisi di sana full," kata James.

James baru dikirim oleh Puskesmas ke RS Wisma Atlet pada Jumat, 11 Juni. Bersama pasien positif lain, James diantar oleh pihak Puskesmas menggunakan bus sekolah.

"Sampai di sana sudah banyak sekali pasien yang menunggu antrean untuk mendaftar ulang biar dapat kamar. Saya mengurus pendaftaran kurang lebih 2-3 jam," kata James.

Setelah melakukan pendaftaran dan dicek kesehatannya, baru lah James mendapat ruangan di Tower 7 lantai 23.

Banyak pasien anak

Setelah beberapa hari menjalani isolasi di RS Wisma Atlet, James pun menyadari bahwa pasien di sana tak hanya orang dewasa. Banyak juga anak-anak yang terpapar Covid-19 dan harus ikut dirawat di RS Wisma Atlet.

Baca juga: Wisma Atlet Penuh, Pasien yang Masih Positif Covid-19 Diminta Pulang

"Di Wisma Atlet itu jujur banyak sekali anak-anak kecil dan balita. Di bawah 10 tahun sama balita yang masih 11 bulan juga banyak," kata Andi.

Menurut Andi, anak-anak itu umumnya didampingi oleh orang tuanya yang juga positif Covid-19.

"Mungkin kena dari orang tuanya," kata Andi.

Andi menambabkan, banyak pasien anak itu yang hanya mengalami gejala ringan sehingga masih bisa bermain bersama anak sebayanya di lapangan RS Wisma Atlet. Namun, ada juga yang dalam kondisi berat sampai harus dipasangi selang untuk bantuan pernafasan.

"Saya sama adek saya waktu masih di RSDC itu sempat ketemu dengan seorang bapak yang sedang mengendong anaknya sekitar umuran 2 tahun, di mana anak kecil dipasangi alat berupa selang yang ada di hidung anak kecil itu," ucap Andi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com