JAKARTA, KOMPAS.com - Baru saja merayakan ulang tahun yang ke-13 pada Kamis (17/6/2021), PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta saat ini sedang melanjutkan pembangunan fase 2A.
Pembangunan kali ini sedikit berbeda dari fase sebelumnya, lantaran ada pembangunan Stasiun Thamrin yang cukup istimewa. Stasiun Thamrin diproyeksikan menjadi titik temu dan titik kumpul penumpang MRT Jakarta.
Stasiun Thamrin dirancang menjadi titik temu antara dua jalur MRT. Stasiun ini akan mengintegrasi antara jalur Utara-Selatan yakni Lebak Bulus-Ancol Barat, dengan jalur Timur-Barat yakni Kalideres-Ujung Menteng yang akan dibangun pada fase 3.
Baca juga: Rumitnya Memindahkan Tugu Jam Thamrin demi Pembangunan MRT Fase 2
Selain terintegrasi dengan jalur MRT Timur-Barat, Stasiun Thamrin juga akan terintegrasi dengan halte transjakarta. Diramal akan menjadi stasiun teramai, Stasiun Thamrin sendiri dirancang sebagai stasiun MRT terpanjang di Jakarta.
Nantinya, stasiun ini akan membentang sepanjang 440 meter di dalam tanah. Letaknya dimulai dari bawah JPO depan Hotel Sari Pacific hingga depan Kementerian ESDM.
Selain dirancang sebagai titik pertemuan penumpang yang transit, Stasiun Thamrin juga dirancang sebagai titik kumpul para penumpang. Di sini, penumpang MRT dapat berkomuter sambil berekreasi, sebab stasiun itu akan memiliki fasilitas komersil bagai sebuah plaza.
"Kalau di stasiun MRT lainnya itu paling hanya ada dua atau tiga retail, rencananya di Stasiun Thamrin bisa menampung lebih banyak. Akan menjadi titik komersial, " jelas Kepala Departemen Corporate Communication PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo saat dihubungi, Kamis (17/6/2021).
Baca juga: Kompleksnya Protokol Kesehatan di Proyek MRT Bundaran HI-Kota, Wajib Tes GeNose Tiap Hari
Lebih lanjut, Tomo mengatakan, Plaza tersebut akan dibangun sepanjang 200 meter atau hampir setengah dari panjang keseluruhan stasiun.
Jika operasionalnya dimulai pada 2025 nanti, Stasiun MRT Thamrin bisa menjadi tempat berkumpul masyarakat Jakarta terbaru, tanpa harus keluar stasiun dan merogoh ongkos lebih.
Selain itu, untuk mengakomodir Stasiun Thamrin sebagai titik kumpul dan titik temu, Stasiun MRT Thamrin didesain memiliki 10 pintu masuk dan keluar.
"Kalau stasiun lainnya kan hanya memiliki 4 entrance ditambah 2 lift, kalau Stasiun Thamrin akan memiliki 10 pintu masuk yang tersebar di beberapa penjuru, " lanjut dia.
Kehadiran Stasiun Thamrin diharapkan akan menjadi ikon baru Kota Jakarta, sebagai salah satu pusat interaksi masyarakat dan mengubah wajah Ibukota menjadi lebih ramah melalui sistem transportasi publik yang terintegrasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.