Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Hampir Penuh, Satgas Covid-19 Depok Sebut Kondisi Sudah Sangat Berat

Kompas.com - 25/06/2021, 09:59 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Jawa Barat, mengatakan tingkat keterisian rumah sakit untuk merawat pasien Covid-19 di Depok sudah hampir penuh.

Itulah adalah alasan pengetatan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) meskipun secara zonasi wilayah, Depok masih masuk kategori zona oranye (risiko sedang).

"Coba kita sama-sama berpikir. Untuk hari ini, BOR (bed occupancy rate/keterisian tempat tidur) ICU sudah mencapai 101,82 persen dan BOR isolasi 93,24 persen," kata Juru Bicara Satgas, Dadang Wihana, Kamis (24/6/2021) kepada wartawan.

"Kondisi di hilir ini sudah sangat berat, maka di hulu harus kami intervensi secara extraordinary," lanjut dia.

Baca juga: UPDATE 24 Juni: Depok Catat 561 Kasus Baru Covid-19

Rumah sakit di Depok memang hampir penuh, dari total 940 unit tempat tidur dan 109 unit ICU yang tersedia di sedikitnya 21 rumah sakit.

Beberapa rumah sakit mulai terpaksa menolak atau memilah-milah pasien Covid-19 untuk dirawat karena lonjakan kasus sangat pesat dalam dua pekan belakangan, rekor kasus baru dan jumlah kasus aktif terus terjadi dengan positivity rate hampir 40 persen.

Pemerintah Kota Depok mulai Senin lalu resmi melarang 100 persen layanan makan di tempat bagi rumah makan, sebab saat makan, pengunjung berinteraksi tanpa masker.

Di luar itu, Pemkot Depok juga menutup kawasan wisata/hiburan, mengetatkan operasional pasar swalayan, tradisional, dan mal, serta melarang pertemuan-pertemuan di gedung dan resepsi pernikahan.

"Kami sudah tanyakan ke satgas pusat, ketika tren kasus naik, BOR tinggi, dan lain-lain, tetapi rata-rata skor zonasi daerah terutama di kabupaten/kota di Jawa Barat malah lebih baik dibandingkan minggu sebelumnya," kata Dadang.

"Maka kebijakan pengetatan diambil dari analisis data realtime yang kami miliki. Sebaiknya kita tidak terpaku pada zonasi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com