JAKARTA, KOMPAS.com - Anak di bawah usia dua tahun tidak diwajibkan mengenakan masker. Meski demikian, bukan berarti mereka kebal terhadap paparan Covid-19.
Dokter Spesialis Anak RSUD Cilincing I Wayan Andrew mengatakan, anak di bawah usia dua tahun memiliki tingkat imunitas yang jauh lebih rentan dari orang pada usia produktif.
"Memang anak di bawah usia dua tahun tidak dianjurkan memakai masker, tapi bukan berarti mereka tidak butuh. Justru daya tahan tubuhnya lebih rentan," ungkap Andrew, dikutip dari unggahan di akun Instagram RSUD Cilincing, Jumat (25/6/2021).
Baca juga: Awas, Bahaya Pakaikan Masker pada Anak di Bawah 2 Tahun
Andrew menjelaskan, anak di bawah usia dua tahun dianjurkan untuk tidak memakai masker karena dikhawatirkan akan berisiko tersedak akibat sulit bernapas.
"Karena anak masih sangat membutuhkan oksigen, kalau memakai masker ditakutkan akan mengurangi jalan napas dan menyebabkan kekurangan oksigen, " kata dia.
Menyikapi keadaan tersebut, Andrew menyarankan orangtua untuk mengajarkan anak cara melepas masker.
"Tetap, kalau bisa pakai masker itu lebih baik. Tapi harus diajarkan cara melepas masker, berjaga-jaga kalau anak sesak napas," ungkapnya.
Baca juga: Pemerintah Akan Percepat Program Vaksinasi terhadap Ibu Hamil, Balita, dan Anak-Anak
Meski demikian, solusi yang paling ia sarankan yakni tidak membawa anak keluar rumah. Banyaknya orang tua yang membawa anak keluar rumah dengan tanpa masker justru membahayakan anak dan orang di sekitarnya.
"Tidak wajib memakai masker jangan justru keluar tanpa masker. Tugas orangtua adalah justru memastikan anak di rumah saja. Jangan justru dibiarkan bermain di luar atau jalan-jalan" lanjut dia.
Ia menegaskan, anak sangat mungkin terpapar Covid-19. Bahkan, anak juga bisa menjadi sumber infeksi atau menularkan Covid-19.
"Memang rata-rata anak-anak itu tidak bergejala atau bergejala ringan. Sehingga harus lebih berhati-hati Pentingnya menerapkan protokol kesehatan 5M pada anak," tutup dia.
Pemerintah akan mempercepat program vaksinasi ibu hamil, balita, dan anak-anak.
Hal ini dibahas dalam Rapat Koordinasi Terbatas Percepatan Vaksinasi dan Penanganan Ibu Hamil, Balita, dan Anak-anak yang dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto, serta kementerian/lembaga terkait, Jumat (26/6/2021).
Baca juga: POGI Ingatkan Risiko Persalinan Prematur akibat Covid-19
Berdasarkan data klaim biaya Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus Covid-19 banyak menyerang ibu hamil dan bayi baru lahir.
Jumlah kasus Covid-19 pada ibu hamil mencapai 35.099 orang, sedangkan bayi baru lahir usia 0-12 bulan yang terkena Covid-19 sebanyak 24.591 orang.
Dalam kesempatan itu, Muhadjir meminta agar percepatan vaksin difokuskan pada produksi vaksin nasional. Ia mendorong agar vaksin buatan nasional bisa segera diproduksi sehingga Indonesia tidak bergantung dengan vaksin internasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.