JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga mengantre untuk mengisi ulang tabung di salah satu depot pengisian oksigen di Kelurahan Pasar Manggis, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan karena stok yang menipis di beberapa sentra penjualan.
"Kalau dulu tidak pernah antre, baru-baru ini parah sekali antreannya," kata seorang pembeli oksigen Liftiana di Jakarta Selatan, Jumat (2/7/2021), seperti dikutip Antara.
Sebelum ke Setiabudi, warga Kampung Melayu, Jakarta Timur itu sudah keliling ke sejumlah tempat di antaranya di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, namun penuh dan stok oksigen kosong.
Baca juga: Polisi: Permintaan Oksigen Membeludak karena Banyak Pesanan Perorangan yang Panik
Ia mengaku sebelum pandemi COVID-19, sudah rutin mengisi ulang oksigen karena memiliki orangtua yang memiliki keluhan sesak nafas.
Senada dengan Liftiana, Irna pembeli asal Rawasari, Jakarta Pusat sudah mengantre sejak pukul 09.00 WIB dan hingga pukul 11.00 WIB masih menunggu giliran.
"Dari beberapa hari lalu cari-cari isi ulang oksigen di Kramat Jati dan Pramuka sudah habis," ucap Irna.
Ia mengaku mengisi oksigen untuk kebutuhan orang tua karena sesak nafas.
"Bukan karena COVID-19, tapi memang penyakit orangtua. Jadi, saya jaga-jaga saja kalau pas dibutuhkan, oksigen sudah ada," ucapnya.
Dari Pantauan ANTARA hingga pukul 11.30 WIB, antrean masih terjadi meski sudah mulai terurai di salah satu depot pengisian tabung oksigen di Jalan Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Baca juga: Polda Metro Jaya Bentuk Tim Cegah Penimbunan Tabung Oksigen
Pengelola setempat masih memberikan layanan meski jam operasional sudah berakhir pukul 11.00 WIB setiap Jumat.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menginstruksikan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita untuk memprioritaskan produksi tabung oksigen medis.
Luhut meminta setidaknya produsen oksigen di Tanah Air mengalokasikan 90 persen hasil produksi untuk kebutuhan medis.
“Terkait ketersediaan oksigen kami sudah meminta Menperin agar memerintahkan para produsen oksigen mengalokasikan 90 persen produksinya untuk kebutuhan medis,” kata Luhut dalam siaran Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (1/7/2021).
Luhut bersama Menperin Agus sudah melakukan rapat terkait kebutuhan tabung oksigen medis.
Menurut Luhut, dari hasil rapat tersebut, seharusnya tidak ada masalah dalam mengimplementasikan arahannya.
Baca juga: Luhut Minta 90 Persen Produksi Oksigen untuk Kebutuhan Medis
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.