Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek PPKM Darurat Baru Terasa Dua Pekan Lagi, RS Telanjur Kolaps

Kompas.com - 05/07/2021, 16:17 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Ikatan Dokter Indonesia DKI Jakarta Slamet Budiarto menilai pemerintah pusat terlambat dalam menerapkan pengetatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Akibatnya, saat ini rumah sakit di Jakarta sudah kolaps dan tak mampu lagi menampung pasien.

"Ya sudah kolaps. Sisa tempat tidur yang ada dan pasien yang masuk lebih besar pasiennya," kata Slamet kepada Kompas.com, Senin (5/7/2021).

Pemerintah menetapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat mulai 3 Juli lalu, dan akan berlangsung sampai 20 Juli.

Baca juga: Alarm Kembali Berbunyi, Jakarta Kini Darurat Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19

 

Ada sejumlah pengetatan yang dilakukan lewat kebijakan itu, seperti mal dan pusat perbelanjaan ditutup, bekerja dari rumah 100 persen untuk sektor non-esensial, serta restoran yang tak melayani makan di tempat.

Slamet menilai pengetatan itu memang cukup efektif untuk menghambat laju penularan Covid-19. Namun, efeknya tak bisa langsung dirasakan.

"PPKM darurat itu efeknya nanti dua minggu kemudian karena ada yang namanya masa inkubasi tujuh hari. Jadi seminggu ini pasti masih banyak pasien," kata Slamet.

"(Rumah sakit) telanjur kolaps duluan," sambung dia.

Baca juga: Aturan PPKM Darurat: Dokumen Wajib yang Perlu Dibawa untuk Keluar Masuk Jakarta

Selain bed yang sudah habis, Slamet juga menyoroti ketersediaan obat-obatan dan tabung oksigen yang kini terus menipis.

Di sisi lain, DKI Jakarta kembali mencatat rekor tertinggi kasus harian Covid-19 pada Minggu (4/7/2021) kemarin. Tercatat, penambahan 10.485 kasus baru yang diperoleh dari pemeriksaan PCR pada 24.162 orang.

Dengan penambahan kasus tersebut, total kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 580.595 kasus.

Baca juga: IDI Jakarta Usul Anggaran Disinfektan Dialihkan untuk Beli Masker dan Oksigen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com