Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Minta Pemerintah Kawal Distribusi Obat Terkait Covid-19

Kompas.com - 07/07/2021, 06:35 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, meminta pemerintah mengawasi pendistribusian obat-obatan yang digunakan untuk perawatan pasien-pasien Covid-19.

Ketua Asosiasi Pedagang Farmasi Pasar Pramuka, Yoyon mengatakan, pengawasan dibutuhkan agar harga obat tidak melambung dan tidak terjadi kalangkaan.

"Pendistribusiannya pun kami meminta kepada pemerintah untuk dikawal juga. Karena apa? Pengalaman-pengalaman kami terkait masker, hand sanitizer, vitamin-vitamin (setelah dikawal) itu lancar, tidak ada kenaikan," kata Yoyon saat dihubungi, Selasa (6/7/2021) malam.

Baca juga: 12 Obat Sudah Dapat EUA untuk Obat Covid-19, Ini Daftarnya

Yoyon dan pedagang Pasar Pramuka juga mendorong pemerintah tegas terkait harga obat.

"Pemerintah jangan hanya wacana harga sekian, harga sekian, tapi tolong kawal juga pendistribusian supaya masyarakat tidak seperti kayak sekarang. Mereka nanya, akhirnya sedih tidak dapat obat yang mereka butuhkan," ujar Yoyon.

Stok ivermectin di Pasar Pramuka misalnya, sudah kosong dalam tiga hari terakhir. Yoyon mengatakan, stok ivermectin kosong karena banyak diburu masyarakat.

"Kalau harganya melambung berarti barangnya masih ada. Yang jelas karena dibeli masyarakat begitu banyaknya di Pasar Pramuka, sementara stoknya tidak begitu banyak," kata Yoyon.

Di sisi lain, lanjut Yoyon, stok barang-barang lainnya seperti vitamin dan masker masih aman.

"Untuk vitamin, hand sanitizer, terus masker, aman semua. Harga normal," ujar dia.

Yoyon meminta masyarakat agar tidak memborong obat. Hal itu akan merugikan orang banyak.

"Masyarakat tidak memboleh memborong. Jadi sesuai kebutuhan mereka saja. Kalau ada yang coba-coba memborong, otomatis kami mencurigai dan langsung kami melapor ke Polsek Matraman atau Polres Metro Jakarta Timur," ujar Yoyon.

"Ada unsur apa membeli banyak dan untuk kepentingan apa," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com