Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Bentrok Ojol dengan Mata Elang karena Salah Paham

Kompas.com - 07/07/2021, 16:02 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Sawah Besar AKP Maulana Mukarom menyebut bentrokan antara pengemudi ojek online dengan debt collector mata elang dipicu kesalahpahaman.

"Jadi dari pihak ojol menganggap bahwa dari pihak mata elang mau melakukan penarikan kendaraan, namun ternyata terjadi salah paham. Intinya seperti itu," kata Maulana saat dihubungi, Rabu (7/7/2021).

Bentrokan ini terjadi di Jalan Mangga Besar Raya, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (6/7/2021) sore kemarin, sekitar pukul 17.00 WIB. Video yang merekam keributan itu viral di media sosial.

Baca juga: Kelompok Pengemudi Ojol Ribut dengan Mata Elang di Sawah Besar

Keributan bisa diredam oleh aparat kepolisian dan suasana sudah kondusif pada pukul 18.00 WIB. Beberapa orang diamankan untuk dimintai keterangan.

Maulana mengatakan, saat ini pihaknya sudah menerima dua laporan terkait kejadian bentrokan tersebut.

Laporan pertama disampaikan oleh pengemudi ojek online terkait tindak pidana penganiayaan. Sementara laporan kedua disampaikan pihak mata elang terkait tindak pidana pengerusakan.

Baca juga: Ojol dan Mata Elang Bentrok di Jakpus, Dua Pihak Saling Lapor

Maulana memastikan pihaknya akan bekerja profesional untuk mengusut laporan ini.

"Yang kasus penganiayaan sudah dilakukan visum, terus yang penrusakan juga kita sedang menganalisis video-video yang ada di TKP, awal mula kejadian itu sedang kita dalami," katanya.

Sebelumnya, asosiasi pengemudi ojek online Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) juga membeberkan bahwa keributan itu terjadi karena saling ejek antara dua kelompok.

Baca juga: Bentrok di Jakpus, Pengemudi Ojol Mengaku Dipukul Mata Elang Duluan

Selanjutnya, aksi saling ejek itu berlanjut menjadi aksi pemukulan yang dilakukan mata elang terhadap pengemudi ojol.

"Terjadi debat di TKP dan terjadi pemukulan terhadap driver ojol sehingga memancing semua ojol yang melintas maupun solidaritas ojol untuk membantu temannya yang dipukul tersebut," kata Ketua Garda Igun Wicaksono.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno memastikan penyebab keributan itu bukan karena penarikan paksa kendaraan bermotor oleh pihak leasing.

Baca juga: Bentrok Ojol dan Mata Elang di Sawah Besar Bukan karena Penarikan Paksa Motor

"Saya sudah tanya ke tim anggota perusahaan pembiayaan itu, apakah ini ada tugas eksekusi, enggak ada. Ini katanya ini ribut antarmereka ejek-ejekan," kata Suwandi saat dihubungi, Rabu (7/7/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com