Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solidaritas dalam Aksi "Oksigen untuk Warga", Pasien Covid-19 Diberi Pinjaman Tabung Gratis

Kompas.com - 07/07/2021, 20:06 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Program “Oksigen untuk Warga” merupakan program meminjamkan tabung oksigen secara gratis kepada pasien Covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri (isoman).

Arief Bobhil, Tim Pelaksana program Oksigen untuk Warga, mengatakan aksi ini muncul sebagai respons atas situasi sulitnya orang mendapatkan oksigen karena kelangkaan dan harganya yang mahal.

Program yang digagas oleh Gerakan Solidaritas Sejuta Tes Antigen untuk Indonesia tersebut baru dimulai pada 1 Juli 2021. Namun, hingga Rabu (7/7/2021), sudah ada sebanyak 1.626 orang yang mendaftar.

Baca juga: Tinjau Pabrik Pengisian Tabung Oksigen, Anies Sebut Semua Pasokan Dialihkan untuk Kebutuhan Medis

Arief mengatakan semua pasien Covid-19 yang sedang menjalankan isolasi mandiri berhak mendaftar. Namun, karena ketersedian tabung dan gas yang terbatas, penerima pinjaman akan diprioritaskan pada pasien yang paling membutuhkan.

"Pinjaman akan diprioritaskan pada pasien yang saturasinya rendah dan kondisinya kritis. Nantinya pihak kami memastikan kondisi pasien melalui telepon, " jelas Arief saat dihubungi pada Rabu (7/7/2021).

Adapun jumlah sementara tabung yang tersedia saat ini berjumlah 105 tabung, 6 di antaranya adalah tabung sumbangan masyarakat.

"Kemarin sore ada 170 tabung baru yang datang, tetapi dalam kondisi kosong. Saat ini kami membutuh informasi pengisian tabung yang bisa melayani pengisian tabung dengan cepat, apalagi yang bisa mengisi sebanyak 200 tabung ukuran 1 kubik, supaya kami bisa memjnjamkannya lagi dengan cepat ke pasien," jelas dia.

Baca juga: Sudah 11 Hari, Stok Tabung Oksigen di Pasar Pramuka Masih Kosong

Lebih jauh, Arief membuka pintu bagi masyarakat yang ingin turut menyumbang dalam program ini. Sumbangan bisa dalam bentuk tabung oksigen maupun dana ke Gerakan Indonesia Kita secara langsung, melalui https://kitabisa.com/campaign/oksigenuntukwarga.

Mekanisme peminjaman

Untuk meminjam tabung di program ini, peminjam harus mengisi formulir online yang bisa diakses di Instagram dan Twitter: Sejutates.

"Dari situ akan ada tim assessment-nya yang menentukan siapa yang layak dipinjamkan atau tidak berdasarkan kondisi pasien. Tim assessment-lah yang langsung menelepon keluarga pasien atau yang mengajukan peminjaman," jelas Arief.

Jika terpilih, peminjam harus mengisi formulir pernyataan peminjaman yang harus ditandatangani dengan materai.

Tabung dapat diambil sendiri atau pun diantarkan oleh para relawan dari "Oksigen untuk Warga". Karena jumlah relawan yang terbatas, Arief mengatakan akan lebih baik jika warga yang mampu, dapat mengambil sendiri di lokasi yang sudah ditentukan.

Tabung dapat dipinjam selama 7 hari. Jika oksigen sudah habis sebelum masa tersebut, peminjam diperbolehkan mengisi sendiri oksigen tersebut dan menggunakannya kembali hingga waktu peminjaman berakhir.

"Jika peminjam tidak mengembalikan setelah 7 hari, kami tidak memberi sanksi. Namun, kami memohon kerjasama yang baik dan jujur dari warga, sebab kami harus memberikan tabung tersebut kepada warga lain yang membutuhkan oksigen," ungkap Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com