Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Baru di Tengah Pandemi, Parsel Obat Herbal untuk Pasien Isoman Covid-19

Kompas.com - 13/07/2021, 12:55 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini, tak sedikit orang yang mendapat ide-ide baru dalam menjalani bisnis.

Seperti yang dilakukan Annisa Maharani Ritonga (38) pemilik Usaha @anaksunnahherbal yang membuka layanan parsel untuk pasien Covid-19.

Annisa bercerita, sejak memutuskan berhenti dari pekerjaannya untuk mengurus keluarga pada 2020 lalu, dia memang mulai membuka usaha menjual berbagai jenis obat herbal.

Hingga akhirnya ada salah satu pelanggannya yang ingin mengirimkan obat-obat herbal itu ke salah satu kerabat yang terpapar Covid-19.

Baca juga: Mal PGC Cililitan Ditutup, Tukang Servis HP Tawarkan Jasa di Pinggir Jalan

"Kalau untuk parsel Covid-19-nya sendiri sudah sejak awal tahun ini, memang karena aku basic-nya jualan herbal," kata Annisa saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/7/2021).

"Kemudian ada pelanggan yang biasa beli, nah kerabatnya ada yang (terpapar) Covid-19, sampai akhirnya aku berpikir kenapa enggak dibikin aja parsel buat pasien Covid-19," sambungnya.

Kata ibu dua anak ini, satu parsel biasanya diisi madu, kurma, habbatussauda, minyak kayu putih murni, dan obat-obat herbal lainnya.

"Ada juga dimodif misalnya minyak kayu putih diganti dengan minyak kutus-kutus, karena kalau Covid-19 kan badan kita linu-linu juga ya, ada juga varian yang ada tambahan sari buah untuk prebiotik," tuturnya.

Baca juga: Kisah Dokter Buka Jasa Konsultasi Gratis untuk Bantu Pasien Isoman Covid-19

Parsel Covid-19 ini dijual dengan kisaran harga Rp 315.000 hingga Rp 475.000.

Dalam satu hari, Annisa bisa menjual rata-rata 10 parsel dengan omzet Rp 3 juta hingga Rp 5 juta.

Selain membantu pelanggan yang ingin berbagi kepada pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri, Annisa juga berharap obat-obatan herbal ini bisa menjadi alternatif lain untuk meningkatkan imun tubuh.

"Karena susah kan cari obat-obatan, herbal ini bisa jadi alternatif buat menaikkan imun di tengah pandemi ini," ujar Annisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com