Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjual Hewan Kurban di Johar Baru Setoran ke Ormas agar Bisa Jualan di Trotoar

Kompas.com - 16/07/2021, 11:27 WIB
Ihsanuddin,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Abdul Bahari, pedagang hewan kurban di Johar Baru, Jakarta Pusat, mengaku bekerja sama dengan salah satu organisasi masyarakat agar bisa aman berjualan di trotoar.

"Kalau tempat saya, sejauh ini belum mendapatkan peringatan karena bekerja sama dengan pihak ormas," ucap Bahari, seperti dilansir Tribunnews.com, Kamis (15/7/2021).

Ia mengaku memberikan uang keamanan untuk ormas tersebut agar selalu menjaga keamanan di wilayah tempat ia berjualan.

Di sisi lain, pedagang hewan kurban yang juga berjualan di trotoar tetapi tak bekerja sama dengan ormas, menurut dia, telah mendapat teguran dari aparat setempat.

Baca juga: Dibekingi Ormas, Pedagang Hewan Kurban di Johar Baru Berani Jualan di Trotoar

"Iya kemarin sempat ada beberapa teman dari para pedagang hewan kurban yang mendapatkan teguran dari pihak kelurahan karena menggunakan pejalan kaki," katanya.

Abdul berharap pemerintah memberikan kelonggaran bagi para pedagang hewan kurban yang berjualan di trotoar. Apalagi, saat ini kondisi ekonomi sedang sulit akibat penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dan lonjakan kasus Covid-19.

Sudah berjualan di trotoar pun, Abdul mengaku omzetnya tetap jauh menurun dibandingkan tahun lalu.

"Saya berharap untuk pedagang hewan kurban diberikan izin saja karena jualan seperti ini hanya satu kali dalam setahun," ungkapnya.

Baca juga: Dibekingi Ormas, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Tak Ditertibkan Satpol PP

Satpol PP tak menindak untuk jaga kondusivitas

Sebelumnya, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Johar Baru Rojikin mengakui setidaknya adanya empat pedagang hewan kurban yang menggelar lapak di atas trotoar sepanjang jalan Kramat Jaya Baru.

Rojikin menegaskan, lapak para pedagang itu jelas melanggar aturan karena berdiri di atas trotoar yang merupakan fasilitas untuk pejalan kaki.

Rojikin mengaku, pihaknya bersama kelurahan setempat sudah menegur para pedagang itu. Anggota ormas yang membekingi para pedagang itu juga sudah dipanggil.

"Tapi mereka masih tetap membandel. Mereka berkilah akan menjaga protokol kesehatan. Sampai hari ini masih berdagang di atas trotoar," kata Rojikin kepada Kompas.com, Selasa (13/7/2021).

Satpol PP pun tak membongkar lapak pedagang itu. Rojikin beralasan, pihaknya saat ini berupaya menjaga kondusivitas.

Ia khawatir penertiban justru menimbulkan gejolak karena lapak tersebut dibekingi ormas.

Baca juga: Kala Nakes Terengah-engah Hadapi Pandemi, Beban Terlalu Berat hingga Akhirnya Undur Diri...

"Salah satu dari pertimbangannya (kenapa tidak ditertibkan), saat ini kami masih konsentrasi penanganan Covid-19. Kedua, ya untuk menjaga kondusivitas lingkungan," kata Rojikin.

Rojikin juga beralasan, para pedagang itu memang sudah biasa mendirikan lapak dagangan hewan kurban di atas trotoar dari tahun ke tahun. Sebelumnya juga tidak pernah ada penindakan yang dilakukan Satpol PP.

"Kalau mau kritisi semestinya dari dulu. Karena ini pedagang dari tahun ke tahun sama. Sebelum saya betugas pun sudah ada," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Jualan Hewan Kurban di Trotoar, Bahari Sempat Kena Tegur".


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com