Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lansia Meninggal di Jakpus Reaktif Covid-19, Jenazahnya Diangkut Mobil Satpol PP

Kompas.com - 19/07/2021, 17:06 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang lansia yang meninggal dunia di rumahnya di Sawah Besar, Jakarta Pusat, harus diangkut dengan mobil Satuan Polisi Pamong Praja karena mobil jenazah belum tersedia.

Lansia bernama bernama Tjan Sioelan (69) itu adalah warga RT 002 RW 005 Nomor 7, Kelurahan Kartini, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Kasatpol PP Kecamatan Sawah Besar Darwis Silitonga mengatakan, pihaknya bersama tim pemulasaraan Kelurahan Kartini mengevakuasi jenazah Tjan Sioelan dari kediaman untuk dimakamkan ke TPU Rorotan, Jakarta Utara.

"Berdasarkan hasil tes antigen oleh tim Puskesmas Sawah Besar, jenazah Tjan Sioelan dinyatakan positif sehingga dilakukan pemulasaraan sesuai protokol Covid-19," ujar Darwis Silitonga, Senin (19/7/2021).

Baca juga: Pemprov DKI Bantah Palang Hitam Terlibat Pungli Kremasi Jenazah Pasien Covid-19

Ia menjelaskan, pihak keluarga Tjan Sioelan menyetujui jenazah dibawa menggunakan kendaraan dinas operasional Satpol PP Kecamatan Sawah Besar.

Sebab, keluarga tak mau menunggu lama sampai mobil jenazah datang.

"Kendaraan dinas Satpol PP difungsikan disebabkan mobil jenazah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat juga sedang sibuk mengangkut jenazah Covid-19 lain. Jadi, pihak keluarga juga setuju lebih cepat dibawa untuk pemakaman," ujarmya.

Baca juga: BST Kemensos Mulai Disalurkan di Jakarta, Ini Cara Cek Penerima hingga Cara Mendapatkannya

Dihubungi terpisah, Lurah Kartini Ati Mediana memaparkan bahwa Tjan Sioelan sudah lama sakit. Namun, saat meninggal dunia, ia tidak dalam status isolasi mandiri karena tidak tahu telah terpapar Covid-19.

Korban baru diketahui terpapar Covid-19 setelah petugas melakukan hasil swab tes antigen terhadap jenazah dengan hasil reaktif Covid-19.

"Sehingga pemulasaraan menerapkan protokol Covid-19. Tim pemulasaraan kelurahan dibantu Satpol PP dikerahkan untuk mengevaluasi jenazah dari kediaman menuju TPU Rorotan," ujarnya.

Baca juga: Rumah Duka Abadi Jakarta Barat Bantah Kenakan Biaya Kremasi Rp 45 Juta

Ati mencatat, kasus Covid-19 di Kelurahan Kartini sebanyak 97 warga menjalani isolasi mandiri, 20 warga dirujuk ke rumah sakit, 33 orang meninggal dunia, dengan total kasus aktif 117 kasus.

"Kami akan melakukan swab tes terhadap salah satu warga yang tinggal satu rumah dengan Tjan Sioelan sebelum meninggal dunia guna memastikan tidak atau terpapar Covid-19," tambah Ati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com