Data ini didapatkan dari laporan keluarga atau kerabat korban pasien isolasi mandiri yang meninggal melalui chatbot dan pemberitaan di berbagai media, termasuk media sosial, yang kemudian diverifikasi identitas dan lokasi kejadiannya.
Pendataan dilakukan sejak awal Juni, tetapi penambahan korban mayoritas terjadi pada bulan Juli.
Pasien isolasi mandiri paling banyak meninggal di Jawa Barat, yaitu 248 orang, Daerah Istimewa Yogyakarta 134 orang, Jawa Tengah 114 orang, Jawa Timur 72 orang, Banten 68 orang, dan DKI Jakarta 53 orang, sisanya di luar Jawa.
LaporCovid-19 juga mencatat ada dua tenaga kesehatan, yaitu dokter dan perawat, di Tangerang Selatan yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: Raperda Covid-19 Jakarta: Satpol PP Jadi Penyidik, Tak Pakai Masker Penjara 3 Bulan
Adapun laporan pasien isolasi mandiri yang meninggal di luar Jawa, seperti Jambi, Nusa Tenggara Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Lampung, dan Riau, baru terjadi dalam dua minggu terakhir.
Di sini rumah sakit penuh, banyak pasien juga sudah cari rumah sakit sampai Yogyakarta dan Solo, penuh semua. Sekarang sudah seperti seleksi alam, yang kuat saja yang bertahan.
Data LaporCovid-19 yang berbasis crowdsourching ini bisa dipastikan merupakan puncak gunung es.
Namun, inilah satu-satunya pendataan kematian pasien isolasi mandiri yang bisa diakses publik dalam skala nasional.
Sejauh ini, belum ada data resmi dari pemerintah daerah ataupun pusat yang melaporkan kematian pasien isolasi mandiri.
Kepala Seksi Survailans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama mengatakan, risiko kematian pasien yang menjalani isolasi mandiri memang sangat tinggi.
Dia menyebutkan, data pada Sabtu (3/7/2021), terdapat 369 pemakaman yang dilakukan dengan prosedur Covid-19 di DKI Jakarta.
Dari jumlah itu, ada 45 korban atau 12,1 persen dari total jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 meninggal di rumah.
”Bahkan, pernah dalam sehari sampai 47 korban yang meninggal saat isolasi mandiri,” lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.