Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Pandemi Ini Memperlihatkan, Siapa Pejuang, Siapa Penjahat Kemanusiaan...

Kompas.com - 28/07/2021, 12:56 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan hikmah di balik pandemi Covid-19 adalah memperlihatkan sifat asli manusia, siapa yang menjadi pejuang kemanusiaan dan siapa menjadi penjahat kemanusiaan.

"Pandemi ini menjadi terang benderang siapa pejuang kemanusiaan dan siapa penjahat kemanusiaan," ucap Anies dalam akun instagramnya @aniesbaswedan, Rabu (28/7/2021).

Anies mengatakan, yang dia maksud pahlawan kemanusiaan adalah ribuan petugas kesehatan di rumah sakit yang berjuang menyelamatkan nyawa orang-orang yang terpapar Covid-19.

Begitu juga petugas lapangan lainnya yang berusaha memenuhi kebutuhan isolasi mandiri dan berjuang mendistribusikan stok oksigen di Jakarta.

Baca juga: Anies Optimistis Jakarta Lampaui Target Vaksinasi Covid-19 yang Ditetapkan Jokowi

"Ribuan lainnya merawat mereka yang isoman dan relawan yang membantu warga tanpa pernah terberitakan," ucap Anies.

Sedangkan di sisi lain, kata Anies, ada sekelompok orang yang mencari untung dalam kondisi pandemi Covid-19.

Kelompok kriminal itu, kata Anies, mencari keuntungan di saat kesusahan orang lain dengan cara menyelundupkan alat-alat kesehatan dan obat-obatan yang diperlukan.

"Mereka ini adalah penjahat kemanusiaan," ucap Anies.

Untuk itu dia mengapresiasi tindakan Polda Metro Jaya yang berhasil meringkus para penjahat kemanusiaan tersebut.

Baca juga: Soal Aturan Makan 20 Menit, Anies: Makan Secukupnya, Jangan Nongkrong

"Ini mengirimkan pesan kepada semua, jangan sekali-kali menjadi penjahat Kemanusiaan di saat kita berjuang menuntaskan COVID-19. Kami minta kepada Polda, untuk memublikasikan dan memajang wajah penjahat-penjahat kemanusiaan itu," kata Anies.

Pemprov DKI juga menerima tabung oksigen hasil penangkapan importasi ilegal dari Polres Metro Jakarta Pusat. Terdapat 138 tabung oksigen yang akan digunakan sebagai alat perawatan di puskesmas-puskesmas yang ada di DKI Jakarta.

"Salut pada Polda Metro Jaya yang telah berinisiatif untuk memanfaatkan tabung-tabung ini, agar tidak jadi barang menganggur di saat ribuan orang sedang membutuhkan," ucap Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com