Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aturan Pengunjung Restoran Wajib Sudah Vaksin Covid-19, PHRI: Semakin Mati Kita!

Kompas.com - 28/07/2021, 18:33 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta Sutrisno Iwantono mengatakan, aturan pengunjung restoran wajib sudah divaksinasi Covid-19 akan memberatkan para pengusaha restoran.

Dia mengatakan, pengusaha restoran sudah setengah mati mempertahankan usaha mereka di tengah pembatasan jam operasional pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"Kalau karyawan ya sudah (divaksinasi) sebagian besar, tapi kalau pengunjung disuruh wajib vaksin, semakin mati nanti kita. Bagaimana orang mau berkunjung suruh vaksin dulu, sekarang saja sudah setengah mati (bertahan)," kata Sutrisno saat dihubungi melalui telepon, Rabu (28/7/2021).

Baca juga: Pemprov DKI Wajibkan Pengunjung Restoran Sudah Disuntik Vaksin Covid-19

Sutrisno mengatakan, tugas pemerintah untuk menggelar vaksinasi Covid-19 seharusnya tidak dibebankan kepada para pengusaha.

"Tugas pemerintahlah yang memvaksin itu. Kalau seperti itu kan jadi enggak hidup kita ini," ucap dia.

Sutrisno juga menyayangkan sikap Pemprov DKI Jakarta yang memutuskan kebijakan wajib vaksin bagi pengunjung tanpa ada dialog dengan pengusaha restoran.

Kebijakan itu dinilai tidak berpihak kepada para pengusaha.

"Kami minta kalau mau keluarkan (kebijakan) itu didiskusikan dululah bagaimana baiknya. Kami enggak diajak bicara tiba-tiba keluar aturan itu gimana? Belum lagi aturan waktu makan maksimal 20 menit yang dirasa sebagai beban bagi pemilik restoran," kata dia.

Baca juga: Salon di Jakarta Diizinkan Beroperasi, Karyawan dan Pengunjung Wajib Sudah Divaksinasi Covid-19

"Itu saja (aturan waktu 20 menit) sudah susah, sekarang pakai sertifikat vaksin itu lho, emang sudah berapa persen yang divaksin kita?" tutur Sutrisno.

Menurut Sutrisno, apabila pemerintah menginginkan aturan pengunjung restoran wajib sudah divaksin berjalan baik, seharusnya pemerintah juga menyediakan tempat vaksinasi di setiap restoran yang ada di Jakarta.

Dengan demikian, setiap pengunjung yang datang tetapi belum divaksinasi bisa langsung melakukan vaksinasi Covid-19 di tempat.

"Misalnya di restoran atau hotel pemerintah nyediain fasilitas untuk tamunya divaksinlah, itu baru bener. Yang datang divaksin oleh pemerintah, tamu yang datang, disediainlah di situ tenaganya untuk memvaksin, itu benar!" ucap Sutrisno.

Baca juga: Polda Metro Luncurkan Vaksinasi Merdeka, Digelar 1-17 Agustus di 900 RW Jakarta

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) mengeluarkan aturan bahwa pengunjung rumah makan untuk layanan makan di tempat wajib sudah divaksinasi Covid-19.

Aturan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta Nomor 495 Tahun 2021 tentang Perpanjangan PPKM Level 4 pada Sektor Usaha Pariwisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com