Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAUD di Cipayung Disegel karena Gelar Belajar Tatap Muka Saat PPKM Level 4

Kompas.com - 05/08/2021, 07:56 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah pendidikan anak usia dini (PAUD) di Jalan Masjid, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 masih berlaku.

Padahal, berdasarkan aturan PPKM Darurat--yang kini berganti nama menjadi PPKM level 4, seluruh kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online atau daring. PAUD di Cipayung itu pun kini ditutup sementara.

Desakan orangtua murid

Kepala PAUD itu, Miftahurrohmah, mengatakan, pihaknya melaksanakan pembelajaran tatap muka saat PPKM level 4 karena desakan orangtua murid yang menolak pembelajaran secara daring.

Baca juga: PAUD di Cipayung Ditutup karena Gelar Belajar Tatap Muka, Ini Komentar Lurah

"Sebenarnya dari tanggal 12 Juli (2021) sudah online, saya paham dengan peraturan. Cuma pas ada pertemuan dengan perwakilan wali murid, mereka menghendaki ingin tatap muka," kata Miftahurrohmah, Selasa (3/8/2021).

Para orangtua murid mengeluhkan pembelajaran daring membebani mereka. Miftahurrohmah mencontohkan orangtua murid yang memiliki anak lebih dari satu. Mereka kewalahan jika harus mendampingi beberapa anak melakukan belajar secara daring.

"Dengan alasan kalau yang punya anak tiga, satu SD, satu SMP, satu TK orangtua sangat susah untuk (mendampingi) belajar di rumah. Terutama untuk melayani anak yang kecil, yang kecil bingung materinya mau diajarkan," ujar Miftahurrohmah.

Para orangtua murid beranggapan modul pembelajaran online yang diberikan tidak banyak membantu mereka mendampingi kegiatan belajar anak. Mereka justru merasa kegiatan tidak efektif.

Atas desakan itu, pihak yayasan PAUD itu nekat melaksanakan pembelajaran secara tatap muka secara terbatas, dengan jadwal satu pekan dua kali dan menerapkan protokol kesehatan.

Pengurus PAUD itu mengakui keputusan tersebut nekat dan membuat mereka harus berurusan dengan pemerintah. Sebab, jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Timur sudah mengetahui aktivitas pembelajaran tatap muka itu.

"Kemarin saya sudah diberikan peringatan oleh Satpol PP, datang ke sini tidak diizinkan untuk tatap muka. Saya ikutin, saya (buat belajar) online lagi. Tapi pas itu wali murid meminta lebih baik anaknya keluar sekolah aja," ujar Miftahurrohmah.

Dia menambahkan, para orangtua murid mengancam bakal mengeluarkan anaknya dari sekolah karena merasa sistem pembelajaran online yang ditetapkan sejak tahun 2020 tidak efektif.

Menurut dia, pihaknya dalam posisi dilematis, antara menuruti kemauan orangtua murid dan memikirkan nasib anak didik mereka bila tak mendapat pendidikan, atau melanggar aturan.

"Kalau memang orangtua mau keluar (berhentikan anak sekolah) silakan, saya sudah pasrah. Memang sudah tidak diizinkan lagi. Saya mau kasih tahu orangtua murid saya sudah dapat teguran lagi untuk (belajar) tatap muka saat ini," lanjut Miftahurrohmah.

Mutia, salah satu orangtua murid, membenarkan adanya permintaan agar kegiatan belajar di PAUD pimpinan Nurrohmah dilakukan secara tatap muka.

"Kami (orangtua) mengajarkan anak sebisa kami, kalau guru kan ada teknik-tekniknya dan anak cepat mengerti, memahami. Kalau saya sendiri sih keinginan saya ya mungkin mewakili untuk beberapa untuk orangtua lain," kata Mutia.

Komentar Wagub

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyesalkan kegiatan belajar tatap muka yang dilaksanakan PAUD di Cipayung itu saat PPKM level 4 berlaku.

Baca juga: Gelar Belajar Tatap Muka karena Desakan Orangtua Murid, PAUD di Cipayung Ditutup Sementara

Riza mengakui, kegiatan pembelajaran daring memang memberatkan orangtua murid. Namun, hal itu perlu dilakukan guna mencegah penularan Covid-19.

"Perlu dipahami, perlu dimengerti bahwa sekarang kita masih berjuang melawan pandemi Covid-19," kata dia, kemarin sebagaimana dilaporkan Tribun Jakarta.

Ia menegaskan bahwa pembelajaraan di DKI Jakarta masih dilaksanakan secara daring.

"Tidak diperkenankan dilaksanakan secara langsung. Memang butuh bantuan, dukungan, dan perhatian semua kita harus bersama-sama melawan pandemi Covid-19," kata Riza.

Penutupan sementara

PAUD di Cipayung itu akhirnya ditutup sementara mulai Rabu kemarin. Ketua Satpol PP Jakarta Timur Budhy Novian mengatakan, jajarannya telah berkoordinasi dengan pihak yayasan yang mengelola PAUD itu sebelum penyegelan.

"Sudah dilakukan berita acara pemeriksaan (BAP) di lokasi," kata Budhy saat dikonfirmasi, Rabu.

Budhy mengatakan, PAUD itu akan ditutup hingga PPKM level 4 berakhir atau hingga 9 Agustus 2021.

"Kami berikan teguran tertulis, sekaligus ditutup sampai tanggal 9 Agustus," ujar Budhy.

Lurah Cipayung Mesrarianita juga angkat bicara terkait penutupan sementara PAUD itu.

"Kami memberikan informasi yang tegas bahwa tatap muka itu tidak diberlakukan selama pandemi," kata Mesrarianita kepada wartawan, Rabu.

Sebelum dilakukan penutupan, Mesrarianita mengatakan, pihaknya telah memberikan arahan kepada pengelola yayasan PAUD itu.

"Sebelumnya kami sudah memberikan arahan kepada yang bersangkutan untuk menaati peraturan yang sudah ditentukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com