JAKARTA, KOMPAS.com - Serikat Bersama (Sekber) Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia mempertanyakan aturan perihal diwajibkannya penumpang pesawat membawa surat tes negatif PCR.
Koordinator Sekber Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia Tomy Tampatty mengatakan, harga tes swab PCR yang tinggi menjadi salah satu pertimbangan para penumpang pesawat.
Terlebih, ada beberapa rute penerbangan yang lebih murah dibanding harga tes swab PCR. Oleh karena itu, jumlah penumpang pesawat terus menurun.
Baca juga: Penumpang Pesawat Wajib Bawa Tes PCR, Serikat Karyawan Garuda Indonesia: Terkesan Diskriminasi
"Hal ini menjadi salah satu penyebab menurunnya tingkat isian penumpang pesawat secara signifikan," ungkap Tony dalam keterangan tertulis, Rabu (4/8/2021).
Lebih lanjut, Tony mengungkapkan, kebijakan tes PCR bagi penumpang pesawat adalah aturan diskriminatif.
Pasalnya, berdasar Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 27 Tahun 2021, diatur bahwa penumpang transportasi umum selain pesawat hanya diwajibkan membawa tes negatif antigen.
"Perlakuan ini terkesan ada diskriminasi, padahal sesungguhnya pengguna transportasi udara memiliki waktu tempuh yang jauh lebih singkat," papar Tomy.
"Dan penumpang lebih nyaman karena kami telah menerapkan protokol kesehatan dan HEPA filter," sambung dia.
Oleh karena itu, Tonny meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meninjau kembali aturan soal diwajibkannya penumpang pesawat untuk membawa tes negatif PCR.
Tomy meminta agar dokumen kesehatan yang dapat dibawa oleh penumpang pesawat adalah tes negatif antigen yang sampelnya diambil sehari sebelum keberangkatan.
Baca juga: UPDATE: Kasus Baru Covid-19 Tambah 241 di Kota Tangerang
Dia berharap, pemerintah melibatkan pengamat penerbangan dalam membuat aturan penerbangan.
"Kami karyawan Garuda Indonesia siap membantu pemerintah jika dibutuhkan," ucap Tomy.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.