Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Tunggu Arahan Pusat Soal Kebijakan Pengganti Penyekatan Jalan Raya

Kompas.com - 13/08/2021, 16:51 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya telah membuka titik-titik penyekatan jalan raya di Jabodetabek, yang sebelumnya diterapkan dalam rangka membatasi pergerakan warga di masa PPKM Level 4.

Di DKI Jakarta, sistem penyekatan kemudian diganti dengan sistem ganjil-genap di delapan  ruas jalan yang diklaim tetap mampu membatasi pergerakan warga.

Namun, kebijakan ganjil-genap ini baru diberlakukan di Ibu Kota. Kota-kota penyangga, seperti Kota Depok, masih menunggu arahan lebih lanjut soal kebijakan pengganti sistem penyekatan guna membatasi pergerakan warga.

Baca juga: PPKM Masih Level 4, Depok Catat Mobilitas Warga Meningkat

"Ganjil-genap saat ini masih uji coba di Jakarta terkait dengan pengganti penyekatan. Kami masih menunggu surat edaran dari Menteri Perhubungan (terkait kebijakan pengganti penyekatan)," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Dadang Wihana, kepada wartawan Jumat (13/8/2021).

"Informasinya, dari pusat-pusat ibu kota provinsi nanti akan berkembang ke wilayah aglomerasi," tambahnya.

Dadang berujar, Kota Depok sudah mengantongi kajian pembatasan pergerakan warga. Ia mengambil contoh soal kajian kebijakan ganjil-genap pada akhir pekan yang pernah dilakukan sebelum masa pandemi Covid-19.

"Kami akan melangkah tapi melihat juga rujukan dari pemerintah pusat," sebutnya.

Data dari Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Depok menunjukkan, peningkatan mobilitas warga telah terjadi sejak pemerintah mengubah status PPKM Darurat menjadi PPKM Level 4 pada 23 Juli 2021.

"Perbandingan antara PPKM Darurat dengan PPKM Level 4 terdapat kenaikan sebesar 23,95 persen," tulis data tersebut.

Lalu, dilonggarkannya sejumlah pembatasan aktivitas warga, seperti mal-mal di DKI Jakarta yang mulai dibuka terbatas sejak kemarin, ditengarai juga berpengaruh terhadap meningkatnya pergerakan warga pada pekan ini.

"Kalau lihat dari pergerakan orang, ada peningkatan saat ini meskipun tidak begitu signifikan. Mulai peningkatan ketika PPKM sekarang, karena ada aktivitas ekonomi warga yang mulai dibuka," ujar Dadang.

"Pekan ini ada peningkatan pergerakan, itu data dari ATCS kami. Di sini kami melihat dari CCTV," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com