"Di 33 RS nanti ke depan semuanya dan puskesmas jadi sentra vaksin ibu hamil. Mudah-mudahan ini bisa dilakukan," ungkap Arief pada awak media, Kamis.
Pemkot juga berencana memperbanyak lokasi vaksin ibu hamil guna mempercepat capaian vaksinasi target tersebut.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Bumil di Kota Tangerang Hari Ini, Mulanya Ada Rasa Takut
Tak hanya itu saja, kata Arief, penambahan lokasi vaksin juga dilakukan karena jumlah ibu hamil yang tercatat di data Dinas Kesehatan ada sebanyak 38.000 orang.
Akan tetapi, jumlah ibu hamil yang memenuhi persyaratan sebagai penerima vaksin Covid-19 di sana hanya ada sekitar 3.000 orang.
Adapun syarat yang dimaksud adalah para ibu hamil yang memilik kandungan berusia 13-33 minggu.
"Dalam mempercepet ibu hamil sekarang kita kejar 3.000 dulu. Karena, kriteria yang masuk, yakni minggu 13-33 yang boleh divaksin," kata politikus Demokrat itu.
Kata Arief, berdasarkan uji klinis, vaksin tersebut aman untuk mereka yang sedang mengandung.
"Masyarakat enggak usah khawatir, ini untuk kebaikan kebaikan diri sendiri, keluarga, dan bangsa," ucapnya.
Baca juga: UPDATE 19 Agustus: Tambah 107 Kasus di Kota Tangerang, 122 Pasien Covid-19 Berhasil Sembuh
Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) cabang Banten mencatat, ada 368 ibu hamil di Kota Tangerang yang pernah terpapar Covid-19 selama pandemi.
Oleh karena itu, Kepala POGI cabang Banten Bayu Winarno berujar, untuk mencegah penyebaran virus di antara ibu hamil, mereka disarankan untuk menerima vaksinasi Covid-19.
"Rekomendasi POGI, vaksin Covid-19 aman untuk ibu hamil," ucapnya.
POGI mendukung upaya pemerintah yang mencanangkan vaksinasi ibu hamil secara serentak di Indonesia pada Kamis ini.
Dia mengungkapkan, vaksin Covid-19 tidak memberikan efek samping kepada janin yang berusia 13-33 minggu.
Pasalnya, pada masa tersebut, janin tak lagi berproses dalam pembentukan organ.
Sebelum minggu ke-13 atau hingga minggu ke-12, janin tengah berproses untuk membentuk organ.
Selama pembentukan organ, diharapkan janin tidak menerima kandungan kimia apa pun.
"Insya Allah enggak ada (efek samping ke janin). Kalau dilakukan di atas 12 minggu, aman. Karena, proses 12 minggu ini adalah pembentukan organ-organ, sehingga diharapkan tidak ada bahan kimia," papar Bayu.
Dia menambahkan, jarak antara vaksinasi pertama dan kedua pada ibu hamil sama dengan jarak vaksinasi target lain, yaitu selama 28 hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.