Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemotor Mengaku "Orang Metro" yang Marahi Pengendara Mobil Minta Maaf

Kompas.com - 20/08/2021, 12:46 WIB
Sonya Teresa Debora,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - BDP (33), seorang pengendara motor yang mengaku "orang metro" saat terlibat cekcok dan memarahi pengendara mobil bernama Jamico di Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Selasa (17/8/2021), mengaku menyesali perbuatannya.

Perseteruan antara BDP dan Jamico diketahui terekam dalam video yang viral di media sosial.

BDP meminta maaf melalui sebuah video klarifikasi yang ia buat bersama Jamico.

"Saya ingin melakukan klarifikasi atas kejadian yang terjadi di Jalan Latumenten tanggal 17 Agustus 2021. Dengan ini saya ingin meminta maaf atas perbuatan saya, tingkah laku saya, ucapan saya yang mungkin menyinggung banyak pihak," kata BDP dalam sebuah video yang diterima Kompas.com, Jumat (20/8/2021).

Baca juga: Viral Video Pemotor Mengaku Orang Metro Memarahi Pengendara Mobil di Jelambar

BDP berjanji tak akan mengulangi hal serupa.

"Saya mohon maaf, saya tidak akan mengulangi perbuatan ini lagi dan saya tidak akan pernah melakukan hal-hal yang begitu negatif," lanjutnya.

Sementara itu, Jamico mengaku tak akan memperpanjang permasalahan ini.

"Sudah diselesaikan secara kekeluargaan, masalah ini kami anggap selesai sampai di sini dan tidak akan memperpanjang ke depannya," kata Jamico dalam video yang sama.

Diketahui, Jamico sebelumnya melaporkan kasus tersebut melalui akun resmi Instagram Polres Jakarta Barat, @polres_jakbar. Dari situ, Jamico diarahkan untuk membuat laporan resmi di Mapolsek Tanjung Duren.

Baca juga: Video Viral Pemotor Mengaku Orang Metro Marahi Pengendara Mobil, Polisi: Masalah Sudah Selesai

Aparat dari Polsek Tanjung Duren pun segera menyelidiki kasus.

"Alhamdulillah tak memakan waktu lama, pelaku akhirnya berhasil diamankan dan pelaku pengancaman bukan anggota Polda Metro," kata Kapolsek Tanjung Duren Kompol Rosana Albertina Labobar dalam keterangan, Jumat.

Namun, proses hukum kasus ini tak dilanjutkan lantaran dua pihak yang berseteru telah berdamai dan membuat surat perjanjian.

Sebelumnya, Kapolres Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo juga telah memastikan bahwa BDP merupakan warga sipil.

Menurut Ady, tak ditemukan tindak kekerasan seperti yang dituliskan dalam keterangan video yang viral.

"Hanya cekcok sebatas pengendara tapi tidak ada unsur pidana yang kami temukan," imbuh Ady.

Isi video

Adapun video tersebut berdurasi 43 detik. Video itu memuat rekaman perjalanan warga yang ada di dalam mobil.

Namun, tidak ada wajah orang yang berseteru dalam video tersebut.

Di awal video, terlihat pengendara mobil mulanya melaju di jalan yang terdiri dari tiga lajur. Mobil tampak melaju di lajur tengah. Tak terlihat ada pengendara lain di jalanan.

Setelah beberapa detik video berjalan, tampak beberapa motor keluar dari area bangunan di sebelah kiri jalan.

Salah satu pemotor langsung melaju di lajur tengah, tepat di depan mobil, sedangkan pemotor lainnya melaju di lajur kiri.

Laju mobil melambat lantaran ada motor yang masuk ke lajurnya. Dalam hitungan detik, terdengar bunyi klakson.

Baca juga: Saat Instruksi Jokowi soal Tarif Tes PCR Tak Dipatuhi Sejumlah RS dan Klinik di Jakarta

Tak lama, terdengar juga bunyi menyerupai pukulan ke badan mobil. Laju mobil kembali melambat.

"Kenapa?" seru seorang pria dalam video dengan nada tinggi, tak lama setelah bunyi menyerupai pukulan ke mobil terdengar.

"Hati-hati dong," ujar pria lainnya.

"Kau tahu saya? Kau tahu saya?" kata pria pertama dengan suara makin kencang.

Pria pertama kemudian menyuruh pria kedua untuk parkir.

"Enggak usah pukul-pukul gitu bos. Saya kan klakson biar enggak kena," kata pria kedua.

Baca juga: Jusuf Kalla Apresiasi Bima Arya soal Penyelesaian Konflik GKI Yasmin

Laju mobil tampak melambat kemudian terhenti, kemudian suara klakson panjang terdengar.

"Eh saya orang metro," kata pria pertama di tengah-tengah suara klakson.

"Saya baik-baik sama kau kan," sambung pria pertama.

"Tapi situ yang marah-marah duluan pukul mobil saya," balas pria kedua.

"Kenapa? Kenapa?" tanya pria pertama, lagi-lagi dengan nada kencang.

"Kamu kan ya langsung keluar gitu," sahut pria kedua.

Belakangan diketahui bahwa pria pertama adalah BDP dan pria kedua adalah Jamico.

Kronologi

Keterangan dari video tersebut juga menerangkan kronologi kasus.

"Tengah malam dan jalanan kosong kecepatan mobil 50/60 km/jam dan saya konsisten ada di jalur tengah, tiba2 keluar beberapa motor dari komplek latumenten dan langsung pindah 2 jalur, wajar kalau di klakson, tapi ternyata tsk yang motor nya nmax (ga pakai helm dan lampu blk ada kelip2 biru ) langsung beringas mukul mobil dan teriak2, dan ngaku ANGGOTA METRO," tulis keterangan video lebih lanjut.

Sementara itu, Ady juga memaparkan kronologi yang didapat polisi setelah memeriksa dua orang pemotor yang ada di lokasi kejadian, BDP dan AS.

Baca juga: Golongan Masyarakat yang Bisa Dapatkan Vaksin Moderna di Jakarta

Menurut keterangan dari BDP dan AS, peristiwa tersebut terjadi pada 17 Agustus 2021, sekitar pukul 01.30 WIB.

"Pada saat BDP dan AS keluar dari Kompleks Ruko Grogol Permai, tiba-tiba ada mobil warna putih membunyikan klason dengan suara kencang," kata Ady.

BDP dan AS terkejut akan klakson yang dibunyikan pengendara mobil sehingga memicu adu mulut di antara pemotor dan pengendara mobil.

"Tidak ada kontak fisik maupun pengrusakan mobil di TKP (tempat kejadian perkara), lalu pengendara mobil dan pengendara sepeda motor sama-sama meninggalkan TKP," tutur Ady.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com