Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Napi di Jakarta Sudah Divaksin, Jumlahnya Capai 14.437 Orang

Kompas.com - 25/08/2021, 10:27 WIB
Ihsanuddin,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Semua warga binaan di lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan di Jakarta yang berjumlah 14.437 orang telah menjalani vaksinasi Covid-19.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta Ibnu Chaldun mengatakan, vaksinasi ini adalah upaya mendukung program pemerintah dalam mengatasi dan mencegah penyebaran Covid-19.

Pada tahap pertama, awalnya telah terealisasi sebanyak 10.310 warga binaan yang divaksin. Sementara sisanya belum menjalani vaksinasi karena permasalahan nomor induk kependudukan.

Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta pun bekerjasama dengan Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta untuk menyelesaikan permasalahan NIK ini. Akhirnya, masalah NIK itu beres dan semua warga binaan bisa divaksinasi.

Baca juga: Keuntungan Turun, PT Delta Djakarta Tetap Berikan Dividen hingga Rp 52 Miliar ke Pemprov DKI

"Maka, percepatan dari vaksinasi tuntas dan vaksinasi merdeka bagi warga binaan terealisasi sejumlah 14.437 orang telah divaksin," kata Ibnu dalam keterangan tertulis, Rabu (25/8/2021).

Selain memberikan vaksinasi bagi para waga binaan, Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta juga telah memvaksinasi semua pegawai dan penjaga lapas yang berjumlah 4.265 orang.

Dengan rampungnya vaksinasi bagi semua warga binaan dan pegawai ini, tenaga vaksinator yang berasal dari internal pekerjaannya telah rampung. Kanwil Kemenkumham DKI pun berencana menugaskan vaksinatornya untuk membantu percepatan vaksinasi di tempat lain.

"Pada saat ini Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta memiliki tenaga vaksinator 134 orang yang siap membantu sebagai vaksinator untuk puskesmas terdekat maupun instansi lain yang membutuhkan," kata Ibnu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com