Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes PPKM Terus Diperpanjang, Komunitas Warteg Gelar Aksi Berbagi Nasi Bungkus

Kompas.com - 27/08/2021, 16:48 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) melakukan aksi berbagi nasi bungkus kepada masyarakat sekitar wilayah Mampang, Jakarta Selatan, Jumat.

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk unjuk rasa menyikapi kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang terus diperpanjang sehingga berdampak pada kelangsungan usaha warteg.

"Kami percaya, kalau kita nolong orang, maka Allah akan nolong kita. Nabi juga bilang gitu, yang mempermudah urusan orang, maka akan dipermudah urusannya oleh Allah," kata Ketua Umum Kowantara Mukroni, Jumat (27/8/2021).

Menurut Mukroni, omzet pelaku usaha warteg anjlok hingga 90 persen selama PPKM berlangsung.

Baca juga: Waktu Makan di Tempat Jadi 30 Menit, Komunitas Warteg: Pelanggan Akan Tetap Sepi

Apalagi, sejak PPKM digelar mulai Juli 2021 dan terus diperpanjang hingga kini, membuat usaha warteg kian terpuruk.

Hal ini disebabkan,mayoritas pelanggan warteg merupakan karyawan yang bekerja kantoran. Sementara, sejak pandemi Covid-19 mulai mewabah para karyawan diharuskan untuk bekerja di rumah, work from home (WFH).

"Kebijakan tersebut membuat pelanggan warteg terus menurun drastis," ujar Mukroni.

Diperkirakan ada lebih dari 25.000 usaha warteg yang gulung tikar sejak Covid-19 mewabah di Indonesia.

Baca juga: Imbas PPKM Level 4 Diperpanjang, 75 Persen Pengusaha Warteg Diprediksi Bakal Bangkrut

Menyikapi keadaan tersebut, bersama RumaTani, perusahaan rintisan berbasis aplikasi, meluncurkan sebuah gerakan bernama Warteg Jaya Kembali beserta program berbagi nasi "Jumat Nikmat".

“Gerakan dan program ini bukan sekadar seremoni berbagi kepada masyarakat, kami ingin sekali membantu bisnis warteg yang termasuk sektor UMKM agar tetap bisa eksis di masa pandemi ini,” ungkap CEO RumaTani Edwin Rahmat, Jumat.

Ia memercayai, roda perekonomian Indonesia bukan hanya digerakkan oleh perusahaan-perusahaan besar saja, melainkan juga pelaku UMKM sebgai pilar utama yang terbukti berhasil bertahan ketika krisis ekonomi terjadi.

Baca juga: Babak Belur karena Pandemi Covid-19, Pengusaha Warteg: Mau sampai Kapan PPKM Level 4?

"Oleh karena itu, Kowantara dan RumaTani optimistis UMKM bisa bangkit di situasi pandemi yang masih berlangsung," tegas Edwin.

Sementara itu, Chief Brand Officer Adhinugraha memgungkapan RumaTani juga berkomitmen memberikan layanan pemenuhan kebutuhan UMKM yang maksimal.

"Mulai dari memberikan supply bahan baku yang berkualitas, harga yang terjangkau, pengiriman yang fleksibel, pelatihan, bahkan permodalan sebesar ratusan juta rupiah kepada UMKM," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com