Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Kebakaran di Kemayoran, Panik dan Hanya Bisa Selamatkan Seadanya

Kompas.com - 29/08/2021, 21:32 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Api membakar sejumlah rumah di kawasan padat penduduk di Jalan Swadaya RT 014 RW 05, tepatnya di belakang Apartemen Grand Palace, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (29/8/2021) sekitar 18.25 WIB.

Seorang warga yang rumahnya terbakar, Dazman (46) mengatakan, awalnya dirinya mendengar teriakan dari tetangganya.

Saat itu, Dazman bersama istrinya sedang melayani pembeli jus dan jajanan di rumahnya.

“Api tiba-tiba besar. Saya langsung kaget dan berusaha selamatkan barang-barang,” ujar Dazman kepada Kompas.com di sekitar lokasi kebakaran, Minggu malam.

Baca juga: Kebakaran di Permukiman Padat di Kemayoran, Warga: Rumah Banyak Terbuat dari Kayu dan Triplek

Ia bergegas menyelamatkan barang-barang. Dazman hanya bisa menyelamatkan sejumlah barang seperti televisi, surat-surat, dan kulkas.

“Barang-barang dibantu angkat sama tetangga. Saya gugup kan, saya bawa yang bisa dibawa seadanya,” kata Dazman.

Sebagian barang lainnya tak bisa diselamatkan seperti ijazah, SIM, dan lainnya. Barang-barang di lantai dua rumahnya juga tak bisa diselamatkan.

“Rumah saya dua lantai. Kulkas di bawah masih bisa diselamatin. Lantai dua itu dari kayu yang udah gak taulah saya itu barang-barang,” kata Dazman.

Dazman menceritakan, ia bersama warga lainnya berlarian lewat gang-gang sempit. Suasana di lokasi kebakaran tak karuan.

“Saya lari aja. Sendal putus udah gak inget apa-apa. Sudah panik semua. Gang kecil itu desak-desakan. Ada yang ngeluarin motor, ada juga orang yang sakit digendong,” kata Dazman.

Baca juga: Kebakaran di Permukiman Padat di Kemayoran, Warga Padamkan Api Pakai Air Selokan

Pantauan Kompas.com, sejumlah barang-barang milik warga diletakkan di pinggir jalan. Kulkas, televisi, barang-barang dagangan, dan boks berisi surat-surat terlihat di pinggir jalan.

Wajah-wajah muram terpancar dari warga. Mereka terlihat menggendong tas kecil dan menopang dagu.

Antarwarga terdengar saling berbincang menanyakan kabar.

“Tadi gimana apa aja yang bisa selamat,” ujar seorang warga.

Sebelumnya, api melalap sejumlah rumah dengan material yang mudah terbakar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com