Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Siswa Kembali ke Sekolah Setelah 1,5 Tahun, Bertemu Teman dan Aturan Baru

Kompas.com - 30/08/2021, 13:26 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas hari pertama, disambut antusias oleh murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Lebak Bulus 04 Pagi, Jakarta Selatan.

Salah satu siswi Aira Maharani, mengatakan dirinya sangat bersemangat menanti hari belajar di sekolah pada hari ini.

"Hari ini senang, gembira, bisa ketemu teman-teman. Bisa bercanda-canda sambil ngerjain tugas bareng," ujar Aira, siswi kelas 3, saat ditemui sepulang sekolah, Senin (30/8/2021)

Sementara itu, Cakrawala, siswa kelas 6, mengaku belum begitu antusias belajar di sekolah pada hari pertama ini.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka Hari Pertama, Siswa SMKN 12 Tanjung Priok Wajib Bawa Makanan Sendiri

"Hari ini biasa aja, soalnya temannya belum dekat. Ketemunya teman baru," kata Cakrawala.

Hal ini wajar terjadi, sebab para siswa terakhir kali berkesempatan masuk sekolah adalah pada 1,5 tahun lalu. Cakra sendiri saat itu masih duduk di bangku kelas 4.

Cakrawala mengaku lebih senang belajar di rumah dibandingkan belajar di sekolah.

"Lebih suka belajar di rumah, soalnya bisa sambil makan," ungkap dia.

Diketahui, kegiatan PTM terbatas hari pertama ini, siswa masuk pukul 07.00 WIB dan pulang pukul 09.00 WIB untuk kelas kecil dan pukul 09.30 WIB untuk kelas besar.

Tidak ada jadwal istirahat makan atau keluar kelas. Siswa langsung melakukan pelajaran dan segera pulang pada waktu yang ditentukan.

Baca juga: Cerita Para Siswa Senang Sekolah Tatap Muka: Bertemu Teman dan Guru, Lebih Mudah Belajar

Adapun siswa yang mendapat giliran belajar di sekolah hari ini adalah siswa-siswi kelas 4 dan kelas 6. Sedangkan pada Rabu (1/9/2021), giliran siswa kelas 2 dan kelas 5. Sementara pada Jumat (3/9/2021) giliram siswa kelas 1 dan 4.

Kapasitas masing-masing ruangan maksimal 50 persen, dengan jumlah siswa masing-masing 11 orang. Secara keseluruhan, sebanyak 66 siswa mengikuti kegiatan PTM yang terbagi dalam enam kelas di SDN Lebak Bulus 04 Pagi hari ini.

Terlihat, di SDN Lebak Bulus 04 Pagi, para siswa pun pulang dengan tertib dan menjaga jarak. Para penjemput atau orang tua menunggu di luar lingkungan sekolah.

Siswa yang belum dijemput, menunggu di ruang tunggu dengan bangku yang berjarak. Petugas pun mengatir agar siswa dapat kalau satu-persatu dari lingkungan sekolah.

Protokol kesehatan

Selama berada di lingkungan sekolah, setiap siswa diwajibkan menerapkan protokol kesehatan, termasuk selalu menggunakan masker.

Terpantau setiap orang di lingkungan sekolah menggunakan masker hingga waktu PTM berakhir, termasuk para siswa.

Baca juga: Cerita Para Siswa Senang Sekolah Tatap Muka: Bertemu Teman dan Guru, Lebih Mudah Belajar

Aira sendiri mengaku sedikit pengap saat harus mengenakan masker berjam-jam.

"Pengap pakai masker, pengen dibuka. Tapi enggak dibuka, soalnya enggak boleh sama ibu guru," kata Aira.

Aira yang baru bisa kembali belajar di sekolah pada Senin, dua pekan ke depan, mengatakan sudah tidak sabar menantikan jadwal ke sekolah berikutnyam

"Besok mau sekolah lagi, semangat pengen sekolah," kata Aira.

Sementara itu, Cakrawala bercerita diminta mencuci tangan oleh para guru sebelum masuk ke ruang kelas.

"Diminta cuci tangan, terus mengerjakan tugas,"

Cakra pun sadar ia harus selalu menggunakan masker selama berada di luar rumah demi kesehatannya sendiri.

"Pengap pakai masker, tapi enggak boleh dibuka. Soalnya, biar enggak kena virus," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com