Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Dipadati Wisatawan, Bogor Sudah Jadi “Pelarian” Warga Jakarta sejak Era Belanda

Kompas.com - 31/08/2021, 11:59 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelonggaran kebijakan pada masa PPKM Level 3 di Ibu Kota dan sekitarnya membuat warga Jakarta “melarikan diri” dari kepenatan beraktivitas di rumah saja.

Alhasil, sektor pariwisata di Kota Bogor yang selama penerapan PPKM Level 4 sepi, kini bergairah kembali.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor mengatakan, saat ini jumlah tamu hotel dan restoran meningkat hingga 58 persen jika dibandingkan dengan periode PPKM Level 4.

“Ketika ada relaksasi atau kelonggaran maka banyak masyarakat yang memanfaatkan kondisi itu untuk berlibur,” ujar Ketua PHRI Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay, Senin (30/8/2021).

Baca juga: Saat Bogor Kembali Dipenuhi Wisatawan yang Jenuh dengan Pembatasan

Pelarian favorit sejak zaman kolonial

Kota yang terletak di ketinggian hingga 330 meter dari permukaan laut ini sudah menjadi destinasi wisata favorit warga Jakarta sejak lama.

Sejarah bahkan menyebutkan, keasrian dan kesejukan Kota Bogor telah membuat Gubernur Jenderal VOC Gustaaf Willem Baron van Imhoff (menjabat 1743-1750) terkagum-kagum.

Bogor mengingatkannya pada tempat di mana ia lahir.

Imhoff lalu menamakan daerah tersebut Buitenzorg dari kata Prancis, Sanssouci, yang berarti “tanpa kesibukan” atau “tanpa urusan”, seperti dilansir Historia.id.

Baca juga: Bangunan Tua Ditemukan di Bawah Tanah Kawasan Stasiun Bogor, Diduga Dibangun Zaman Belanda

 

Imhoff juga mendirikan tempat persinggahan atau vila sederhana yang menjadi cikal bakal istana kepresidenan saat ini.

Bangunan yang diberi nama Vila Buitenzorg ini menjadi tempat beristirahat favorit para gubernur jenderal Belanda yang ingin lepas sejenak dari kesibukan, kesesakan, dan kepengapan udara benteng Batavia.

Kritikus dan kurator seni rupa Agus Dermawan T., dalam Dari Lorong-lorong Istana Presiden, menyebutkan bahwa Imhoff tak sempat menikmati hasil karyanya karena ia meninggal sebelum bangunan vila tersebut rampung.

Baca juga: Bantu Pelaku UMKM di Masa Pandemi, Pemkot Bogor Luncurkan Bogor Hitz, Apa Itu?

Proyeknya diteruskan Gubernur Jenderal Jacob Mossel. Konsep Imhoff yang menstatuskan Vila Buitenzord sebagai tempat istirahat dipertahankan.

Itu sebabnya para gubernur jenderal yang berkuasa di Batavia berturut-turut memakai gedung tersebut sebagai tempat mengaso. (Historia.id/ Hendri F. Isnaeni)

Artikel ini telah tayang di Historia.id dengan judul “Dari Vila Buitenzorg ke Istana Bogor”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com